Virus Corona di Sumsel
Ikatan Dokter Indonesia Sumsel Sebut Kalung Anti Virus Corona Menyesatkan dan Tak Teruji Klinis
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel, dr Rizal Sanif SpOG (K) menyatakan kalung anti virus asal Jepang "Shut Out" belum dapat dipastikan kesahih
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel, dr Rizal Sanif SpOG (K), menyatakan kalung anti virus asal Jepang "Shut Out" belum dapat dipastikan kesahihannya sebagai alat yang mujarab dapat menangkal virus corona atau Covid-19 terhadap tubuh manusia.
Menurutnya, dalam dunia pengobatan kedokteran suatu produk tidak boleh serta-merta langsung mengklaim obat atau alat yang dikeluarkan tersebut sudah pasti mujarab dalam menangani suatu penyakit.
"Kalung anti virus tidak boleh mengklaim bahwa mujarab dalam menangkal corona, karena ini akan menyesatkan masyarakat dan akan merugikan dunia kesehatan," jelasnya, Kamis (9/7/2020).
• Urine Dinyatakan Negatif Narkoba, Polisi Tetap Lakukan Penahanan terhadap Ridho Ilahi, Ini Katanya!
• Cara Membaca Surat Al Quraisy oleh Muzammil Hasballah dalam Bahasa Arab, Latin, Arti serta Keutamaan
Ia mengungkapkan, suatu obat sebelum dipasarkan harus terlebih dahulu melewati serangkaian uji klinik oleh tenaga ahli di bidangnya.
Sementara kalung anti virus ini masuk ke dalam kategori obat atau alat yang tidak jelas uji kliniknya.
"Menurut saya itu kalung sesat dan menyesatkan. Tidak ada uji klinik yang sahi produk tersebut.
IDI tidak menyarankan masyarakat menggunakannya," tegas Rizal.
• Ketahuan Hamili Wanita, Sule Bikin Seisi Rumah Heboh, Tak Berkutik Duda Kaya Ini Siap Tanggung Jawab
• Prof Yuwono Soal Kalung Anti Corona: Tak Tangkal Virus Langsung, Paling Tingkatkan Optimisme Pemakai
Dengan belum adanya uji klinik yang menyatakan mengenai alat tersebut, IDI Sumsel mengimbau masyarakat jangan dahulu menggunakannya.
Rizal menyebut, saat ini yang paling ampuh dalam mencegah penyebaran virus corona adalah dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang baik dan benar.
• UPDATE 8 Juli, Covid-19 di Palembang 1.602 Positif, Kecamatan IB I Susul Kemuning Tertinggi Corona
• Vanny Mualaf Lima Tahun Lalu
"Jalankan saja protokol kesehatan yang sebenarnya dengan pengawasan yang ketat.
Protokoler kesehatan ini cara paling ampuh pencegahan covid-19," ungkapnya.