Ikuti UTBK-SBMPTN Unsri di Palembang, Putri Harus Berangkat Pagi-Pagi Sekali Ini Lokasi Ujiannya

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berbeda dari tahun sebelumnya karena adanya wabah Covid-19, tahun ini Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) dilakukan sebagai syarat dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Hal ini disampaikan Humas Pelaksanaan UTBK-SBMPTN Unsri, Zulkifli.

UTBK yang menjadi syarat dalam SBMPTN dilakukan satu kali saja, yang nantinya penentuan lulus atau tidaknya dari UTBK tersebut.

Menurutnya, jumlah seluruh peserta UTBK-SBMPTN adalah 18.381, terbagi dua tahapan, yaitu tahap 1 pada 5-14 Juli 2020, dan Tahap 2 pada 20-29 Juli 2020.

Selain itu jumlah peserta yang mengikuti UTBK-SBMPTN ini per harinya sejumlah 1.350.

"Dari jumlah per hari tersebut kita bagi di beberapa lokasi, yaitu, di Fakultas Kedokteran Unsri Bukit Besar, FKIP Bukit Besar, SMAN 1 Palembang, SMKN 2 Palembang, SMKN 3 Palembang, SMKN 5 dan SMAN 10 Palembang," ujarnya saat dihubungi via whatsapp.

Di lapangan, para peserta diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, dengan memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk ruangan dan menjaga jarak antara satu sama lain.

"Face shield tidak diwajibkan, hanya saja dianjurkan, yang wajib pakai cuma pengawas," ujarnya.

Putri, salah seorang peserta SBMPTN asal Ogan Ilir ini tetap memilih mengikuti tes, karena inilah salah satu kesempatan baginya untuk masuk ke universitas impiannya.

Selain itu, menurutnya pelaksanaan SBMPTN tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena adanya protokol kesehatan yang ketat.

Dia sangat sedih karena pelaksanaan SBMPTN dilaksanakan di tengah pandemi, yang mengharuskan dirinya dan peserta lainnya menggunakan masker saat mengerjakan soal tes.

• Bawa Senpi, Pemuda Sungai Keruh Muba Dicomot Polisi dari Tempatnya Nongkrong, Ngaku untuk Jaga-Jaga

• Bekerja Tak Menentu Masriadi Warga Sekayu Muba Ini Nekat Jadi Pengedar Narkoba, Untung Lebih Besar

• Pastikan Area IGD Bebas dari Covid-19, RS Bukit Asam Medika Tanjung Enim Ditutup Selama Sepekan

Dari awal masuk, seluruh peserta harus melakukan cek suhu tubuh, dan mencuci tangan di bagian luar ruangan yang sudah disediakan pihak pelaksana.

Bahkan dalam satu ruangan, setidaknya hanya ada 15 peserta SBMPTN.

"Sedih ya, karena harus melaksanakan tes ditengah pandemi, juga pelaksanaannya sangat ketat," ujarnya saat dihubungi via whatsapp, Minggu (6/7/2020).

Bahkan selama mengerjakan soal, masker dilarang dilepas dan pihak pelaksana menyarankan para peserta untuk memakai faceshield saat mengerjakan soal.

"Ketat sekali, masker tidak boleh dilepas sedikitpun," ujarnya.

Alumni SMAN 1 Tanjung Batu Ogan Ilir  ini juga mengatakan bahwa untuk menghindari diri dari potensi tertularnya Covid-19 dirinya berangkat pagi-pagi sekali dari desanya ke Kota Palembang.

Dia harus naik angkutan travel, agar lebih cepat sampai, dan untuk menghindari keramaian jika naik bus.

Selepas tes, Putri juga langsung pulang ke Desanya di Tanjung Batu, Ogan Ilir agar tidak banyak beraktivitas di Palembang.

"Langsung pulang, karena memang kondisi saat ini, biasanya bisa jalan-jalan dulu kalau di Palembang, ini terpaksa harus segera pulang," tuturnya.

Putri yang mengikuti tes SBMPTN dengan memilih Universitas Sriwijaya (Unsri) Jurusan Sastra Indonesia dan PGSD ini berharap pandemi Covid-19 segera berlalu.

Agar kondisi dapat normal kembali, dan ketika masuk kuliah tidak harus mengikuti perkuliahan secara online.

"Semoga SBMPTN ini lancar dan tidak ada kendala, dan saya dinyatakan lulus," tambahnya.