Limbah Covid-19 Bercampur Sampah Rumah Tangga, Bagaimana Jika Terangkut Pemulung

ejumlah limbah medis bekas penanganan pasien terkait Covid-19 atau Virus Corona ditemukan dibuang di tempat pembuangan akhir

Editor: Refly Permana
(Dokumen Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNAs), Bagong Sutoyo)
Limbah medis dan limbah rumah tangga bercampur di TPA Bekasi, Selasa (30/6/2020). 

SRIPOKU.COM - Sejumlah limbah medis bekas penanganan pasien terkait Covid-19 atau Virus Corona ditemukan dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA) Sumurbatu, Kota Bekasi, dan TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Temuan tersebut berdasarkan observasi dan investigasi mulai tanggal 1 hingga 23 Juni 2020 oleh Koalisi Persampahan Nasional.

Ketua Koalisi Persampahan Nasional (Kpnas) Bagong Suyoto mengatakan, limbah medis yang ditemukan jumlahnya cukup banyak, yakni, masker, sarung tangan, dan tisu.

Diduga Mencuri di Mess Karyawan Warung Makan Dapur Mae, Seorang Pemuda Asal OKU Timur Ditangkap

“Limbah medis tersebut sudah dicampur dengan plastik, kertas, karung, busa, ranting dan daun, kayu.

Fakta itu diduga kuat limbah medis berasal dari rumah sakit, klinik kesehatan maupun puskesmas,” kata Bagong melalui pesan tertulis, Selasa (30/6/2020).

Bagong mengungkapkan, sesuai informasi dari sejumlah pemulung dan temuannya di lapangan, pembuangan limbah medis di TPA Sumur Batu dan TPA Burangkeng sudah berlangsung sejak munculnya kasus Covid-19.

Ia menilai, hal tersebut terjadi lantaran tidak adanya pemilahan sampah di tingkat sumber, termasuk kategorial limbah beracun dan berbahaya (B3).

Inilah 5 Cara Menurunkan Berat Badan untuk Pria di Atas 40 Tahun: Jangan Paksakan Mengikuti Tren

Selain itu, tidak ada penampungan khusus limbah medis dan sampah bekas penanganan Covid-19 menjadi penyebab utama limbah tersebut tergabung dengan limbah rumah tangga lainnya.

Padahal kata Bagong, seharusnya limbah medis maupun limbah rumah tangga dipilah terlebih dahulu sebelum dibuang TPA.

“Biasanya limbah medis dan sampah dipilah dan diambil yang bernilai ekonomis, seperti botol dan selang infus, botol dan kemasan obat, dan gelas mineral. Bahkan sampai jarum suntik pun dikumpulkan, setelah banyak pembelinya datang.

Semua itu sudah ada pembelinya. Namun, yang mengerikan sisa-sisa sortirnya dibuang sembarangan atau di-dumping,” ucap dia.

Video Detik-detik Penghuni Rumah Susun di Palembang Bisa Selamatkan Diri dari Kobaran Api

Ia menilai penanganan limbah medis maupun rumah tangga saat ini tidak beres. Ia mencontohkan kasus di Kabupaten Bekasi dan Karawang.

Limbah medis di wilayah tersebut dibuang di tanah kosong dan pinggiran sawah. Kondisi tersebut dikhawatirkan membahayakan warga sekitar TPA, pemulung, bahkan tenaga kebersihan.

“Kita semakin abai atau apatis terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, terutama tenaga kebersihan, pemulung, operator alat berat, supir truk sampah, dan warga sekitar TPA,” kata dia.

Karena itu, ia meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengelola limbah medis dan sampah bekas penanganan Covid-19 secara serius sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved