Virus Corona di Sumsel

Kinerja Dianggap tak Sepadan dengan Nilai Anggaran, Begini Komentar Gugus Tugas Covid-19 Banyuasin

Publik menilai penanganan yang dilakukan tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Banyuasin dengan anggaran sebesar itu

Penulis: Mat Bodok | Editor: Refly Permana
sripoku.com/bodok
Ketua DPN Jaringan Nasional Indonesia Baru (JNIB) Nachung Tadjudin 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Mat Bodok

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Berbagai elemen masyarakat mendesak Pemkab Banyuasin untuk transparan terkait pengunaan anggaran penanganan Covid-19 yang diklaim nilainya Rp 513 Milyar.

Lantaran, penanganan wabah Virus Corona di kabupaten ini dinilai paling buruk.

Publik menilai penanganan yang dilakukan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuasin dengan anggaran sebesar itu, tidak berpengaruh terhadap jumlah kasus yang kini terus bertambah sebanyak 145 orang positif Virus Corona.

Kisah Saudara Kembar di Lubuklinggau Gagal Masuk Sekolah Karena Orangtua tak Bisa Bayar Administrasi

Salah satunya dipertanyakan oleh Ketua DPN Jaringan Nasional Indonesia Baru (JNIB), Nachung Tadjudin, ketika di ruang Komisi III DPRD Banyuasin, Selasa (30/6/2020).

Dirinya geram dengan penanganan hanya sekedar seremonial belaka.

Untuk itu, Nachung menilai penanganan Covid-19 di Banyuasin terkesan paling buruk dibandingkan daerah lain.

Sebab itu, pihaknya mempertanyakan anggaran Covid-19 yang nilainya Rp 513 Milyar.

"Anggaran sebesar itu digunakan untuk apa dan dikelola oleh dinas mana saja. Kami minta Pemkab Banyuasin harus transparan dan memperjelaskan ke publik," kata Nachung.

Lamban dan buruknya penanganan wabah virus Covid-19 ini, sebut Nachung, terbukti dengan bertambahnya jumlah kasus di Kabupaten Banyuasin yang terjangkit sebanyak 145 orang positif virus Corona.

"Ini bertambah karena pasien terkena Virus Corona tidak cepat ditanggani baik di rumah sakit maupun dikarantina.

Contoh kasus pasien di Sukajadi karena tidak ditangani cepat menular ke orang lain, mirisnya diisolasi ke wisma atlet Palembang, bukan di Banyuasin," terangnya.

7 Kali Kalah dari Marcus/Kevin, Ganda Putra Malaysia Pelajari Trik Endo/Watanabe

Tempat isolasi mandiri yang disediakan pemerintah hanya srimonial dan tidak ada penghuninya.

Pernyataan itu juga didukung oleh Ketua DPD Jaringan Pendamping Kinerja (JPKP) Banyuasin Umirtono SH yang menilai kinerja gugus tugas Banyuasin dalam penanganan wabah Covid-19 kurang maksimal.

"Kami segera melayangkan surat ke Pemkab Banyuasin minta penjelasan terkait pengunaan anggaran Covid-19 di Banyuasin yang nilainya Rp 513 milyar," imbuhnya.

Untuk diketahui, saat ini di Kabupaten Banyuasin terdapat 145 orang positif, 66 diantara masih dirawat, 68 orang dinyatakan sembuh, dan 11 orang meninggal.

Untuk PDP ada 33 orang, 7 diantara masih dalam proses pengawasan dan 26 lainnya sudah selesai pengawasan.

Demkian ODP di Kabupaten Banyuasin Sendiri saat ini hanya ada 3 orang saja dari total 111 orang ODP.

"Kami telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan Covid-19 di Banyuasin dan tim medis sudah bekerja maksimal sesuai standar protokol kesehatan," singkat Jubir Gugus Tugas Covid -19, Aminudin.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved