Ribut Soal PKH, Koorkab Ogan Ilir Usulkan Rotasi Ketua Kelompok dan Pendamping Desa
Koorkab PKH Ogan Ilir, Wiwin Muhawarna, mengatakan bahwa pihaknya akan mendiskusikan hal tersebut dengan Dinas Sosial Kabupaten Ogan Ilir.
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Resha
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Ogan Ilir, akan mengusulkan untuk melakukan rotasi terhadap ketua kelompok dan pendamping PKH.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk evaluasi atas ribut-ribut soal bantuan PKH yang terjadi belakangan ini.
Koorkab PKH Ogan Ilir, Wiwin Muhawarna, mengatakan bahwa pihaknya akan mendiskusikan hal tersebut dengan Dinas Sosial Ogan Ilir.
Sehingga, rotasi itu diharapkan dapat menekan celah penyelewengan seperti yang terjadi selama ini.
"Jadi rencananya kita rotasi, ketua kelompok dan pendampingnya," ujarnya saat diwawancarai, Senin (29/6/2020).
• Komisi III Empat Lawang Ngadu ke KONI Sumsel, Fasilitas Olahraga Kami Sangat Minim
Ketua Kelompok, misalnya, memang ditunjuk sesuai kesepakatan dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH itu sendiri.
Yang mana Ketua Kelompok itu sebetulnya tidak masuk dalam struktur PKH Kabupaten Ogan Ilir.
"Tapi nantinya kita bisa untuk mengganti ketua kelompok itu, dirotasi. Ketua kelompok selanjutnya berasal dari anggota KPM itu sendiri," tuturnya.
Begitu juga dengan pendamping PKH, mereka dirotasi di dalam kecamatan yang sama. Hal itu ditekankan kepada pendamping PKH yang wilayahnya bermasalah dan dianggap lalai.
"Kita usulkan apakah dirolling 6 bulan sekali, atau setahun sekali. Kita akan bicarakan dengan Dinas Sosial Ogan Ilir," tegasnya.
Sebelumnya, ribut-ribut soal PKH baru mencuat di dua desa di kabupaten berjulukan Caram Seguguk itu, yakni di Desa Tanjung Agung Kecamatan Indralaya, dan Desa Pipa Putih Kecamatan Pemulutan.
• Emergency, Pak Lurah Pun Bantu Persalinan Dadakan di Pinggir Jalan
Permasalahan yang terjadi pun beragam, mulai dari kartu ATM milik KPM tidak dipegang oleh masing-masing maupun pemotongan dana bantuan pasca dicairkan.
Meskipun masalah tersebut diklaim telah selesai secara musyawarah, timbul lagi masalah baru di salah satu desa di Kecamatan Indralaya.
"Kalau memang benar, kita akan panggil dulu pendamping dan ketua kelompoknya untuk mengetahui permasalahan sebenarnya," jelasnya.