3 Vaksin Kandidat Kuat Sebagai Antivirus Covid-19, AS dan Cina Paling Banyak Makan Waktu 2-4 Tahun
Namun, mereka mengakui akan memasok vaksin tanpa keuntungan selama pandemi Covid-19 ini. Pengirimannya sendiri akan dilakukan akhir tahun 2020.
SRIPOKU.COM-Meski memasuki era new normal, namun peningkatan kasus pasien Covid-19 makin tinggi. Maka itulah, WHO pun berupaya keras menemukan vaksin anti virus hasil mutasi Sars ini.
Setidaknya ada kandidat vaksin anti virus Covid-19 yang diungkapkan oleh WHO.
Ketiga vaksin anti virus Covid-19 ini sudah melewati beberapa uji klinis, sehingga kemungkinan besar akan bisa dijadikan obat untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Bahkan selain ketiga kandidat vaksin anti virus Covid-19 ini, WHO pun mengungkapkan banyak produk vaksin yang tengah dikembangkan.
Semua itu menurut Kepala Ilmuan WHO, Soumya Swaminathan seperti dikutip dari kompas.com, bahwa semua tengah diuji, namun tiga vaksin anti virus Covid-19 yang dijadikan kandidat ini, sudah melewati beberapa kali ujicoba.
Vaksin milik AstraZeneca yang disebut sebagai vaksin anti virus Covid-19 ini, bernama ChAdOxi-S.
Disebutkan pula, jika vaksin anti virus Covid-19 ini, merupakan vaksin yang ditemukan oleh perusahaan milik Inggris,
kini sudah melewati 3 tahapan ujicoba.
Bahkan kini, vaksin anti virus Covid-19 milik Astra Zeneca ini sudah mulai melakukan ujicoba pada manusia dan dilakukan dalam skala besar.
Sebab, vaksin harus dibuat berdasarkan uji klinis di mana harus disesuaikan dengan tubuh seorang pasien harus dan hal ini sedang dikembangkan oleh peneliti University of Oxford.
"Maka itu, seberapa maju mereka (melakukan ujicoba) tentu dapat dilihat tahapan apa yang mereka lakukan. Saya pikir mungkin menjadi kandidat utama. Jadi mungkin saja, mereka akan mednapat hasil yang cukup awal," jelasnya.
2. Siapkan 400 Juga Dosis Vaksin, AS Sumbang Rp17 Miliar
Tidak tanggung-tanggun, bahkan, AstraZeneca telah menandatangani kesepakatan terkait pasokan dan produksi yang kesepuluh pada pekan lalu.
Bahkan Dalam kesepakatan tersebut, AstraZeneca akan menyediakan 400 juta dosis vaksin yang tengah dikembangkan oleh University of Oxford.
Beberapa Perusahaan farmasi asal Inggris ini juga menyebut sedang mencari cara untuk memperluas pembuatan vaksin untuk Covid-19 ini.
Namun, mereka mengakui akan memasok vaksin tanpa keuntungan selama pandemi Covid-19 ini. Pengirimannya sendiri akan dilakukan akhir tahun 2020.
Maka itulah, AstraZeneca berjanji memasok vaksi kepada pemerintah yang sudah berjuang untuk menyetujui pembelian di muka dari perawatan imunisasi corona yang menjanjikan.
Bahkan dalam Kesepakatan juga telah disetujui untuk memenuhi target produksi 2 miliar dosis vaksin,
Bahkan termasuk dua usaha yang didukung Bill Gates dan perjanjian Rp 17 miliar dengan pemerintah Amerika Serikat.
Swaminathan mengatakan vaksin yang dikembangkan Moderna berada di posisi kedua, tidak terpaut jauh dari AstraZeneca.
Calon kuat vaksin dari Moderna diberi nama mRNA-1273, dikabarkan akan memasuki fase uji klinis tahap ketiga pertengahan Juli.
"Kami tahu vaksin Moderna juga akan masuk ke uji klinis fase tiga, mungkin mulai pertengahan Juli, jadi calon vaksin ini tidak tertinggal jauh di belakang," kata Swaminathan.
Namun, menurutnya AstraZeneca saat ini punya cakupan yang lebih global dalam uji coba vaksin mereka.
Sebagai informasi, saat ini ratusan perusahaan farmasi dan biomedis sedang mengembangkan dan berlomba menemukan vaksin Covid-19.
Sebanyak 15 dari 200 kandidat vaksin dari perusahaan berbeda sudah memasuki tahap uji klinis.
WHO pun masih membicarakan pengembangan vaksin potensial tersebut dengan produsen dari China serta peneliti dari India.
Para pengembang diminta untuk mempertimbangkan kolaborasi uji coba vaksin virus corona baru ini.
Tahapan Uji Klinis
1. Tahapan pertama dari uji klinis biasanya dilakukan uji pada hewan, jika kemudian sukses maka barulah diuji kepada manusia.
Maka itulah Penelitian ini akan menguji keamanan vaksin serta kemampuan vaksin untuk menginduksi respons kekebalan tubuh.
2. Tahapan uji klinis pada manusia
- Fase 1: Uji dalam jumlah beberapa orang diantaranya berdasarkan fase yakni, Uji coba klinis fase 1 ini melibatkan sekelompok kecil orang antara 20-80 orang yang akan menerima dosis berbeda
- Fase 1: vaksin kemudian harus diuji pada kelompok orang yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih lama pada fase 2 dan 3, artinya kepada ratusan manusia,
Disebutkan oleh lembaga penetian di AS, jika Uji coba fase 2 umumnya meneliti beberapa ratus orang dan memantau peserta dalam periode bulan hingga dua tahun.
- Fase 3 :
Selanjutnya 300 hingga 3.000 relawan selama satu hingga empat tahun. Sebab penelitian ini untuk mengukur dosis di tubuh pasien, dari berbagai daerah dan kondisi kehidupan mereka.
Hai man teman, Berita ini Terbit di KOMPAS, dengan Judul
Ini Dia 2 Kandidat Terkuat Vaksin Corona versi WHO