Mantan Dosen Mikrobiologi FK Unsri Ungkap Brokoli dan Pekasem Bantu Cegah Covid-19, Ini 3 Tipsnya
"Sementara tindakan sehari-hari yakni jagalah kebersihan pribadi, dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan tidak perlu dengan sabun desinfektan
Penulis: Rustam Imron | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Memasuki new normal, Mantan Dosen Mikrobiologi FK Unsri Dokter Jan Hadi ST sebutkan 4 tips cara cegah Covid-19 dan sebut bahwa brokoli dan pekasem bantu Cegah Covid-19.
Dikatakan Dokter Jan Hadi ST bahwa, sejak Februari 2020, seluruh dunia heboh dengan kasus virius corona alias Covid-19, tak terkecuali di Indonesia.
Kehebohan Covid-19 itu dimulai dari Kota Wuhan, Cina, tempat dimana orang pertama kali terinfeksi virus mematikan tersebut.
Menurut Dokter Jan Hadi ST Di Indonesia sendiri pertama kali ditemukan pasien terpapar Covid-19 di Jabar dan Jakarta pada awal Maret 2020, dari warga yang pernah berkomunikasi langsung dengan WNA Jepang.
Hingga sekarang menurut dia, orang yang terjangkit Covid-19 sudah jutaan, dan Indonesia sendiri sudah lebih dari 40 ribu orang.
"Sebagai dokter, kami melihat betapa mengkhawatirkan penularannya, yang begitu cepat dan masif. Karena itu, kita harus bena-benar patuh dengan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan pemerintah melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 maupun organisasi keksehatan dunia (WHO)," kata Dokter Jan Hadi, S. T, Mantan Dosen Mikrobiologi FK Unsri
Apalagi menurut Jan Hadi ST bahwa yang dihadapi ini merupakan jenis virus, yang tentu saja tak bisa dilihat dengan mata seperti biasa.
Virus Covid-19 sendiri, merupakan jasad renik yang terkecil dan dapat berada di mana-mana dan juga dapat berada di dalam tubuh manusia, bahkan bisa masuk dalam sel tubuh atau di dalam bakteri sekalipun
"Virus ini pun berkembang biak dengan cepat,"
Menurut dia, Virus Covid-19 ini, tentu banyak jenisnya, disamping corona virus, ada pula virus influenza, polio, demam berdarah , dan lainnya.
Menurut Jan Hadi ST, dari sekian jenis ini virus, yang berbahaya sekarang ini adalah jenis Corona yang sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Maka itu, Jan Hadi mengatakan, Covid-19 tidak dijumpai di udara, kecuali penderita Covid-19 itu batuk atau bersin, sehingga dapat menularkan kepada orang sekitarnya dengan jarak empat sampai enam meter. Juga droplet infeksi.
"Maka dari itu, apabila ada yang infeksi dalam satu rumah, sebaiknya tetap pakai masker dan jaga jarak sedikitnya dua meter,"
Lalu dia menilai Covid-19 ini dapat berada dalam sel tubuh berbulan-bulan, bahkan tahunan.
"Apabila daya tahan tubuh kita turun, dia akan menyerang masuk ke pembuluh darah dan di dalam pembuluh darah tadi akan terjadi pembekuan darah, yang dalam istilah kedokteran disebut thrombosis," ujarnya.
Selanjutnya menurit dia, apabila thrombosis ini terjadi di kedua paru-paru, maka penderita akan mengalami sesak napas, yang apabila tidak bisa ditanggulangi dengan ventilator penderita bisa gagal napas dan meninggal dunia.
"Pengobatan dan pencegahan untuk kasus Covid-19 hingga kini belum ada, dan semua yang dilakukan masih dalam trial alias percobaan," ujarnya.
Paksin untuk saat ini masih dalam percobaan, dan besar kemungkinan di akhir tahun 2020 baru dapat dipasarkan.
Namun dia mengatakan meski tak ada paksin, virus Covid-19 dapat dicegah dengan mengonsumsi beberapa tanaman.
Maka itu, Sambil menunggu temuan obat/vaccine, sementara ini yang bisa kita lakukan antara lain:
1. Menggerakkan badan secara teratur setiap hari alias olahraga.
2. Makan supplement, multivitamin, vitamin C, D, E, dan K.
3. Vitamin K agak sukar didapat, dan untuk ini makanlah keju, brokoli, sayur-sayuran hijau, terasi, ikan dan ikan pekasem (fermented). Vitamin K ini dapat mencegah thrombosis.
4. Di saat menjalankan New Normal, masker tetap dipakai dan safe-distancing (jaga jarak) minimal dua meter.
"Mengutip dari dr Faheem Younus, kepala bagian penyakit menular (infections disease) Univercity of Maryland, USA, kita tidak usah terlalu takut dengan Covid-19 ini," katanya.
Namun tetap wasapada dan menjaga kesehatan/imun tubuh.
Menurutnya, walaupun virus ini dapat berdiam diri di dalam sel tubuh kita beberapa bulan, bahkan beberapa tahun, yang penting kita mesti menjaga kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh itu dengan jalan gerak badan (jangan berdiam diri di rumah terus), konsumsi air tebu, cuka (vinigar), dan jahe (ginger).
Namun semua itu untuk kekebalan dan bukan pengobatan Covid-19.
"Sementara tindakan sehari-hari yakni jagalah kebersihan pribadi, dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan tidak perlu dengan sabun desinfektan karena ini bukan bakterie," ujarnya.
(Rustam imron)