Inilah 7 Adat Pernikahan dengan Biaya Super Mahal se-Indonesia, No 5 Bisa Capai Lebih dari 150 Juta
Dari sekian banyak keragaman budaya yang ada, beberapa daerah ini dikenal memiliki tradisi & mahar yang paling mahal di Indonesia.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Persiapan saja meliputi beragam acara, misalnya Sitandan Ras Keluarga Pekepar, Mbaba Belo Selambar, dan Nganting Manuk.
Setelah itu, saatnya hari pesta adat, yang meliputi Persadan Tendi.
Lalu, sesudah pesta adat, agendanya meliputi Ngulihi Tudung dan Ertaktak.
Rangkaian adat yang banyak ini sudah pasti mengeluarkan biaya yang cukup mahal.
Bisa lebih dari 50 juta rupiah bahkan ratusan juta dikeluarkan.
• Awas! Dilarang Pakai 7 Motif Batik Ini Saat Berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Dianggap Keramat
3. Adat Sasak (Lombok)

Pernikahan khas adat Sasak bisa dikatakan unik jika dilihat dari urutan prosesinya.
Hal ini karena sebelum dilakukan pernikahan calon pengantin laki-laki akan menculik calon pengantin perempuan dan dibawa ke rumah keluarganya. Tradisi ini disebut sebagai memari’.
Setelah itu, pihak keluarga laki-laki akan datang ke rumah keluarga perempuan untuk memberitahukan bahwa anak gadisnya berada di rumah mereka.
Selanjutnya kedua keluarga akan melakukan proses tawar menawar mahar dan biaya perkawinan.
Bagai masyarakat Sasak, keluarga perempuan akan tersinggung jika ada laki-laki yang langsung datang tanpa menculik terlebih dahulu.
Mereka menganggap tindakan seperti ini tidak menghargai anak perempuan mereka karena tawar menawar mahar tanpa menculik terkesan seperti hendak membeli anak mereka.
Adapun perhitungan jumlah mahar di masyarakat Sasak disesuaikan dengan jarak dari rumah keluarga perempuan ke keluarga laki-laki.
Misalnya, berapa jembatan atau berapa masjid yang dilewati.
Sehingga bagi pasangan pengantin yang berdomisili di kampung yang sama biaya maharnya lebih murah, yaitu Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.