Dalam Tiga Hari Hasil PCR Sudah Terdeteksi

Dari segi pemeriksaan laboratorium pemeriksaan RT-PCR sejak awal Juni sudah lebih baik yaitu paling lama 3 hari sudah diketahui hasilnya.

Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/JATI
Profesor Yuwono 

PALEMBANG, SRIPO -- Kasus positif Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) masih terus terjadi. Tercatat hari ini (22/6/2020) bertambah 60 orang, sehingga total yang positif Covid-19 di Sumsel menjadi 1.839.

"Masih terjadinya penambahan kasus positif Covid-19 ini karena tracing yang sangat aktif, sehingga lebih banyak yang terjaring," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan Prof. Dr. dr. Yuwono, M. Biomed, Senin (22/6/2020).

Satu Keluarga Terinfeksi Covid

Lebih lanjut ia mengatakan, selain itu dari segi pemeriksaan laboratorium pemeriksaan RT-PCR sejak awal Juni sudah lebih baik yaitu paling lama 3 hari sudah diketahui hasilnya. Sehingga lebih banyak yang terdeteksi.

"Rata-rata terdeteksi positif sebanyak 40 per hari dari sekitar 500 orang yang diperiksa atau angka laju positifnya sekitar 8 persen. Ini justru lebih rendah dibanding Maret sampai Mei yang di angka sekitar 12 persen," jelasnya.

Menurut Prof Yuwono, masih adanya penambahan kasus positif Covid-19 ini bukan karena masyarakat tidak patuh akan protokol kesehatan ataupun longarnya pemerintah. Melainkan berdasarkan data yang ada penularan ini lebih banyak dari orang yang terkena di luar Sumsel, kemudian menularkan keluarga hingga rekan kerja.

Update Covid-19 di Sumsel, 22 Juni 2020 Bertambah 60 Kasus Positif Palembang Terbanyak 51 Kasus

"Kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan sudah lebih baik. Namun terkait masih perlu terus di edukasi memang perlu. Jadi meskipun kepatuhan sudah lebih baik sosialisasi akan protokol kesehatan masih perlu disosialisasikan," pesanya.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi (PAEI) Cabang Sumsel, dr.H Hibsah Ridwan MSc menyampaikan hasil analisisnya, bahwa sebelum dilakukan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) bahwa satu orang rata-rata bertemu dengan 14 orang dan setelah PSBB satu orang bertemu enam orang. Artinya ada penurunan kontak.

"Lalu dilihat dari mobalitasnya yang dirumah saja ke layanan kesehatan 33,7 persen, di rumah aja dan ke rumah tetangga 4,6 persen, di rumah aja dan ke supermarket 5,4 persen, di rumah saja keluar ambil orderan makanan melalui aplikasi online 9,4 persen dan lain-lain," jelasnya. (nda)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved