Virus Corona

Ditolak Rumah Sakit Karena Tidak Ada Biaya Swab Test, Seorang Ibu di Makassar Alami Keguguran

Erviana Yana mengalami keguguran, saat dirinya tak punya biaya untuk jalani swab test. Padahal saat itu, Erviana sedang mengalami kontraksi.

Editor: Yandi Triansyah
Istimewa
Cuti Hamil dan Melahirkan Bakal Dihapus? Begini Jawaban Menteri Tenaga Kerja:Ketentuan Ada di UU 13 

SRIPOKU.COM, MAKASSAR -- Erviana Yana mengalami keguguran, saat dirinya tak punya biaya untuk jalani swab test.

Padahal saat itu, Erviana sedang mengalami kontraksi.

Sebelumnya Erviana harus merogoh kocek sebesar Rp 600.000 untuk jalani rapid test.

Saat hasil rapid testnya reaktif, Erviana diminta swab test.

Saat itu, Ervina yang biasanya kontrol kandungan di puskesmas, memilih pergi ke Rumah Sakit Sentosa.

Sesampainya di rumah sakit, Ervina diminta untuk untuk jalani rapid test terlebih dahulu.

Penipuan Bermodus Lowongan Kerja Terjadi Lagi, Perempuan di Gandus Palembang Ini Hilang Rp 3,3 Juta

 

Viral Video Kelompok Bajing Loncat Panjat Bak Truk di Jalan Ki Merogan Palembang,Sopir: Sudah Sering

“Karena Vina punya riwayat penyakit diabetes dan tidak kontrol kehamilan di Rumah Sakit Sentosa disarankan untuk rapid test.

Kemudian RS Sentosa merujuknya ke RS Siti Hadihjah. Pihak RS Siti Hadihjah beralasan tak mempunyai alat rapid test, swab, dan operasi, kemudian kembali merujuk ke RS Stella Maris,” kata Alita Karen, aktivis perempuan Makassar yang mendampingi Ervina, Rabu (17/6/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Di Rumah Sakit Stella Maris, Ervina pun mengeluarkan biaya Rp 600.000 untuk jalani rapid test.

Hasil rapid test Ervina saat itu dinyatakan reaktif dan dirujuk jalani tes swab dengan biaya sekitar Rp 2,4 juta.

“Pasien tidak sanggup bayar tes swab seharga Rp 2,4 juta. Kemudian keluarga membawanya ke RSIA Ananda,” kata Alita.

Ditinggal Glenn Fredly, Diam-diam Mutia Ayu Bagikan Kabar Sedih di IG: Sampaikan Bunda Kangen Ayah

 

Bandara SMB II Palembang Sediakan Layanan Rapid Test, Biaya Rp 280 Ribu, 30 Menit Hasil Keluar

Menurut Alita, Ervina sebetulnya adalah peserta BPJS, namun pihak rumah sakit mengaku biaya rapid test dan tes swab tidak ditanggung dalam layanan BPJS.

"Ibu Ervina ini peserta BPJS Kesehatan, tapi ditolak tiga rumah sakit karena tidak ditanggung biaya rapid test dan swab," kata Alita.

Sesampainya di RSIA Ananda, Ervina tetap diminta untuk menunggu hasil tes swab.

Alasannya, hal itu sesuai dengan prosedur jika pasien dinyatakan reaktif Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved