Berita Ogan Ilir

Hadapi Karhutla, BPBD Ogan Ilir Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Honor Petugas dan Beli Peralatan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir menganggarkan Rp2,2 Miliar untuk penanganan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2020 ini

Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/RESHA
Kepala BPBD Ogan Ilir Jamhuri 

Laporan wartawan Sripoku.com, Resha

SRIPOKU.COM, INDRALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir menganggarkan Rp2,2 Miliar untuk penanganan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2020 ini.

Dana tersebut untuk membiayai operasional penanggulangan Karhutla, mulai dari honor petugas sampai melengkapi peralatan di lapangan.

"Kita anggarkan Rp2,2 miliar. Itu untuk petugas di lapangan dan mobilisasi," ujar Kepala BPBD Ogan Ilir, Jamhuri saat dikonfirmasi, Minggu (14/6/2020).

Selain itu ia mengungkapkan, pihaknya juga akan mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumsel berupa 3 kendaraan operasional. Dengan rincian 1 mobil tangki, dan 2 mobil Hi-Lux untuk mobilisasi.

"Insya Allah, sarana prasarana cukup lengkap. Apalagi kita juga akan mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi," ucapnya.

Ia mengatakan, BMKG memprediksi jika bencana Karhutla akan mulai timbul di awal bulan Juni, hingga September 2020.

Untuk itu di samping penanganan Pandemi, pihaknya menyiapkan 3 pleton khusus untuk fokus pada penanganan Karhutla nantinya.

"Satu pleton masing-masing 20 personel. Jadi kita siapkan 3 pleton khusus," ujarnya

Untuk pemetaan wilayah, pihaknya menilai ada 50 desa yang rawan terjadinya bencana Karhutla di Kabupaten Ogan Ilir. Desa yang ada di mayoritas 3 kecamatan besar tersebut, menjadi fokus pantauan bencana.

"Seperti di Kecamatan Pemulutan, Kecamatan Pemulutan Barat dan Kecamatan Indralaya Utara," terangnya.

Ia berharap agar bencana Karhutla ini tidak separah seperti tahun-tahun sebelumnya yang pernah terjadi di Ogan Ilir. Untuk itu pihaknya juga berharap partisipasi dari seluruh dlemen agar dapat ikut melakukan pencegahan Karhutla di lingkungan sekitarnya.

"Kita berharap agar masyarakat, perangkat desa dan stackeholder terkait dapat turut berpartisipasi mencegah bencana ini," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved