Bupati Juarsah Yakin Muaraenim Bebas Banjir Jika Rutin Gotong Royong, Cukup Satu Jam dalam Sepekan
Plt Bupati Muaraenim H Juarsah SH akan menjadikan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan masing-masing suatu kebiasaan.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Untuk mengantisipasi terjadinya banjir di dalam kota Muaraenim, Plt Bupati Muaraenim H Juarsah SH akan menjadikan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan masing-masing suatu kebiasaan.
"Saya minta gotong-royongnya cukup satu jam seminggu, namun berkelanjutan dan tidak seremonila," kata Juarsah didampingi Sekda Muaraenim Ir H Hasanudin MSi, di jalan Kirab Remaja, Kelurahan Air Lintang, Kecamatan Muaraenim, Kabupaten Muaraenim, Jumat (12/6/2020).
Menurut Juarsah, kegiatan gotong royong ini adalah budaya masyarakat Indonesia.
• Segala Cara Dicoba Tapi Belum Dapat Anak, Daus Mini Akhirnya Pilih Jalan Ini, Istri: Ujian Berliku!
Sebagai warga negara Indonesia tentulah bukanlah hal yang aneh, tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya di masyarakat.
Oleh karena itu, semangat gotong royong ini akan kita hidupkan kembali ditengah -tengah masyarakat Kabupaten Muaraenim, salah satunya melakukan pembersihan selokan terutama yang menjadi penyebab banjir di Muaraenim.
Selain itu, sebagai wadah silaturahmi dan interaksi dengan masyarakat Kabupaten Muaraenim sehingga jika ada permasalahan bisa langsung ditampung dan dicarikan solusinya.
"Contoh tadi selokannya banyak rusak dan mampet, nanti kita akan perbaiki. Begitupun Sungai Aur, nanti juga akan di normalisasi," ujarnya.
• Gelandang Bertahan Sriwijaya FC, M Rifaldi Latihan di Pantai Ogotumubu Kawasan Tomimi Sulteng
Masih dikatakan Juarsah, budaya hidup bersih dan sehat tentu selaras dengan protap Covid 19 dan tuntutan agama Islam, yakni kebersihan itu sebagian dari iman.
Dan yang tidak kalah pentingnya kebersihan tersebut juga untuk mendukung kota Muaraenim sebagai kota Adipura.
Sementara itu Ketua Rt 3, Rw 2, Kelurahan Air Lintang, Suharto (64), mengatakan sebagai Ketua RT, dirinya sering mendapat keluhan warga tentang banjir ini.
Adapun penyebabnya adalah tersumbatnya aliran sungai Aur di dalam areal hutan kota Muaraenim.
Untuk itu, pihaknya sangat menyambut baik kegiatan ini, dan sekaligus untuk bisa menindaklanjuti normalisasi sungai Air terutama didalam hutan Kota Muaraenim.
"Jika normalisasi Sungai Aur dilakukan, insyaallah kota Muaraenim terbebas dari banjir," harapnya.