Berita Banyuasin

Seorang Nelayan Mencari Kerang di Banyuasin Diterkam Buaya, Sudah 3 Hari Jasadnya Belum Ditemukan

Seorang warga Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan diterkam buaya, Senin (8/6/2020) sore. Hingga Rabu (10/6/2020), siang jasad nelayan

Editor: Yandi Triansyah
Istimewa
seorang nelayan di Tanjung Lago Banyuasin diterkam buaya 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Seorang warga Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan diterkam buaya, Senin (8/6/2020) sore.

Hingga Rabu (10/6/2020), siang jasad nelayan bernama Yanto tersebut belum juga ditemukan.

Kepala Seksi Wilayah II Taman Nasional Sembilang Affan, mengatakan, warga Tanjung Lago yang diterkam buaya merupakan nelayan yang sedang mencari kerang.

Menurut dia, kejadian tersebut pada Senin (8/6/2020) sore.

Pria di Palembang Ini Diancam Pakai Sajam Pedang oleh Menantu Tetangga, Ternyata Ini Penyebabnya!

 

Ratusan Ojol Geruduk Rumah Sakit Jemput & Paksa Makamkan Sendiri Jenazah Temannya yang PDP Covid-19

Diceritakan Affan, korban bernama Yanto saat itu baru saja selesai mencari kerang.

Namun setelah selesai, Yanto tak langsung pulang melainkan mencuci kerang di lokasi kejadian Pulau Tikus.

Lokasi ini kata dia, dikenal memang habitat buaya.

Namun yang bersangkutan saat mencuci kerang tersebut diterkam buaya.

"Kami baru dapat info ini keesokan harinyya, dan bersama petugas kepolisian dan Basarnas melakukan pencarian," kata dia, Rabu (10/6/2020).

Hingga hari ini kata Affan jasad korban belum ditemukan.

Ia meminta kepada nelayan yang mencari ikan dan kerang untuk tidak berada di lokasi habitat buaya.

Untuk menghindari konflik antara hewan buas ini dengan manusia.

Hari Ini Honor Penggali Kubur Covid-19 di Gandus Palembang Dibayarkan, 1 Lubang Diupah Rp 750 Ribu

 

VIRAL Sekumpulan Remaja di Palembang Sedang Asik Hisap Lem Aibon di Simpang Patal, Ini Bahayanya!

"Kami mengimbau kepada nelayan untuk menghindari lokasi yang menjadi habitat buaya," kata dia.

Selain itu, kata dia, nelayan jangan melakukan aktivitas saat menjelang pergantian hari.

Misalanya dari sore ke malam atau dari malam ke pagi hari.

Sebab kata dia, di momen tersebut buaya sering keluar mencari mangsa.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved