Virus Corona
Menurut Analisa Pakar: Physical Distancing Akibat Virus Corona Bisa Lebih Dari Setahun
Berbagai pendapat dan komentar muncul terkait sampai kapan pendemi Covid-19 bakal berakhir.
SRIPOKU.COM – Berbagai pendapat dan komentar muncul terkait sampai kapan pendemi Covid-19 bakal berakhir. Di antara pendapat ada yang menyebutksn optimis segera berakhir.
Namun menurut para analis sebagaimana diwartakan GridHEALTH.id bahwa salah satu cara memutus rantai penularan Covid-19 yang dinilai efektif adalah melakukan physical distancing (mengatur jarak fisik antar orang).
Metode pencegahan itu nyatanya membuat kehidupan berubah, kita tak lagi dapat berkumpul bersama orang terdekat hingga mengganggu perekonomian dan bisnis yang ada.
Yang kerap menjadi pertanyaan, sampai kapan physical distancing bakal selesai? Sayangnya, physical distancing diyakini baru akan benar-benar selesai jika telah ditemukan vaksin dan obat untuk virus corona, dan itu diperkirakan akan memakan waktu setahun atau lebih.
"Virus ini akan beredar, berpotensi dalam waktu satu atau dua tahun, jadi kita perlu memikirkan skala waktu tersebut," kata Adam Kucharski, seorang epidemiologis di London School of Hygiene & Tropical Medicine, dikutip Vox.
"Tidak ada opsi yang baik di sini. Setiap skenario yang bisa Anda pikirkan memiliki kelemahan yang sangat besar. Saat ini, tampaknya satu-satunya cara untuk mengurangi transmisi secara berkelanjutan adalah tindakan yang tidak memiliki patokan keberlanjutannya," kata Kurchaski.
Virus corona SARS-CoV-2 sendiri merupakan virus yang belum pernah dialami oleh manusia.
Maka dari itu, belum ada vaksin ataupun obat untuk menangani orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Sayangnya, sejumlah ahli kesehatan dunia yakin bahwa vaksin Covid-19 baru tersedia pada 2021.
Obat Covid-19 sendiri belum ditemukan, dan masih menggunakan obat dari penyakit virus lain seperti malaria (klorokuin) atau ebola (remdesivir).
"Saya pikir ide bahwa jika kita menutup sekolah dan menutup restoran selama beberapa minggu, kita menyelesaikan masalah (virus corona) dan kembali ke kehidupan normal, tapi bukan itu yang akan terjadi," kata Kucharski.
"Pesan utama yang tidak sampai ke banyak orang adalah berapa lama kita akan melakukan (physical distancing) ini."
Kucharski menjelaskan, alasan kita melakukan physical distancing adalah untuk mencegah jumlah penularan virus corona yang lebih meluas.
"Jika tidak melakukannya dengan sabar hingga tuntas, kita bisa memulai wabah baru kembali dan mengancam kesehatan masyarakat yang rentan seperti orang tua dan mereka yang punya riwayat sakit kronis."