Virus Corona di Sumsel

Kenapa Kasus Positif Covid-19 Tinggi, tapi Warga tak Takut Corona, Ini Penjelasan Ahli Epidemiologi

Trend kasus Virus Corona atau Covid-19 di Sumsel masih mengelami peningkatan. Hingga Sabtu (6/6/2020), tercatat sudah mencapai 1.104 orang terkonfirma

Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
SHUTTERSTOCK/CORONA BOREALIS STUDIO
Ilustrasi 3D virus corona yang menyebabkan Covid-19(SHUTTERSTOCK/CORONA BOREALIS STUDIO) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Trend kasus Virus Corona atau Covid-19 di Sumsel masih mengalami peningkatan.

Hingga Sabtu (6/6/2020), tercatat sudah mencapai 1.104 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun justru kondisi sekarang, masyarakat kian ramai beraktivitas.

Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi awal saat kurva kasus positif di Sumsel masih rendah.

Saat itu tingkat ketakutan masyarakat terhadap Virus Corona sangat tinggi.

Ahli Epidemiologi Universitas Sriwijaya, Najmah, SKM, MPH, PhD mengatakan bahwa banyak faktor penyebab mengapa hal tersebut terjadi.

Kebelet Ngartis, Tenar Tapi Sesaat, Begini Nasib Norman Kamaru, Banting Tulang Hidupi Istri Kedua

 

Video Lagu Keke Bukan Boneka Kembali Trending, Elly Sugigi Sebut Cuma Settingan, Kekeyi Ngaku Trauma

Salah satunya karena adanya mis informasi atau kesalahpahaman informasi.

Menurutnya sebuah informasi membutuhkan waktu untuk dapat sampai dan dicerna oleh masyarakat.

Saat awal pandemi ini terjadi, informasi yang di gaungkan pemerintah pusat adalah virus ini tidak berbahaya.

Sehingga pendekatan yang dilakukan dengan pendekatan klinis bahwa imunitas tubuh mampu melindungi diri dari serangan virus ini.

"Kemudian informasi ini diserap dan akhirnya menjadi paradigma justru ketika kurva mengalami kenaikan," ujarnya saat diwawancarai via WhatsApp, Minggu (07/06/2020).

Setelah itu muncul upaya pemerintah untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), isolasi dan sebagainya.

Tetapi dari pandangan para epidemiolog, langkah ini sudah terlambat karena pendekatan seperti PSBB seharusnya dilakukan pada awal saat kurva masih rendah.

Bak Lava Pijar Menyembur, Aisyahrani Capek Hati Luapkan Bukti Pamungkas yang Selama Ini Disimpan

 

KISAH Seorang Pilot Beralih Jadi Ojol di Pademi Corona, ada Juga Pramugari Cantik Jadi Tukang Cukur

Ditambah beberapa hari lalu, dengan alasan mempertimbangkan sisi ekonomi, pemerintah malah hendak memberlakukan new normal, walaupun kasus positif menuju puncak.

"Informasi itulah yang kemungkinan besar menyebabkan masyarakat menjadi abai dalam permasalahan ini," ujarnya.

Mis informasi ini diperparah dengan adanya opini atau pernyataan yang berkembang di media, bahwa kasus jenazah meninggal bukan karena Covid-19, dokter mencari keuntungan dan sebagainya.

"Sehingga muncul istilah teori konspirasi," ujarnya

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved