Virus Corona di Sumsel
Diknas Sumsel Nyatakan Siap Menghadapi New Normal, Dengan Catatan Guru Harus Jalani Protap Covid-19
Normal baru atau new normal telah digaungkan oleh pemerintah Indonesia, pemerintah pun bersiap menghadapi hal ini.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Normal baru atau new normal telah digaungkan oleh pemerintah Indonesia, pemerintah pun bersiap menghadapi hal ini.
Dan salah satu hal yang perlu dipersiapkan, yakni di bidang pendidikan.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Pahlevi mengatakan dari segi pendidikan untuk menghadapi new normal ini Dinas Pendidikan Sumsel siap.
"Ya siap pastinya, kami juga sudah ada rapat pembinaan kepada para kepala sekolah agar mulai dari sekarang mempersiapkan semuanya seperti wastafel di lingkungan sekolah, hand sanitizer, disinfektan," ujarnya, Senin (1/6/2020).
• Warga di 10 RT Terima 300 Nasi Kotak Dapur Umum Bekangdam
"Kemudian, mengatur jarak, antrian jangan berebut, tema Hari Pendidikan tahun ini kan belajar dari Virus Corona, nah ada hikmahnya agar terbiasa untuk hidup bersih supaya sehat dan imunitas kuat," katanya.
Dia mengatakan, apabila selalu di dalam rumah terus tidak menjamin kalau tidak hidup disiplin.
"Maling-maling keluar tapi tidak displin, tidak menjaga kesehatan, tidak menjaga hidup bersih masih bisa kena juga.
Nah, kalau dia di luar terus disiplin, betul betul menjaga jarak, tidak saling menyentuh apalagi salam salaman, insha Allah pasti tetap sehat," jelasnya.
"Yang jelas sekolah harus melakukan sosialisasi dulu berupa surat pemberitahuan karena biasanya kalau itu disampaikan dan komunikasi.
Tidak akan mungkin susah memberi pengertian kepada orangtua, hanya saja pihak sekolah harus betul betul disiplin menerapkan protokoler pandemi Covid-19," ujarnya.
Terutama para dewan guru untuk tetap menjaga hidup sehat.
"Dan selanjutnya yang namanya komunikasi kepada orangtua peserta didik itu tidak hanya putus pada awal baru masuk, sampai kepulangannya juga harus diberitahukan.
Dicek betul suhu si anak kalau ada anak yang terlihat kurang sehat walaupun flu biasa, kami sarankan istirahat di rumah," katanya.
• Pasien Positif Covid-19 Ogan Ilir Sembuh, Pasien Sembuh Perdana yang Dirawat di RSUD Tanjung Senai
"Pokoknya diberi toleransi yang cukup tinggi. Misal orangtuanya ragu anaknya masuk sekolah, sedang sakit batuk pilek ya lapor saja. Kami akan berikan dispensasi tapi kalau saya lihat secara evaluasi baik guru, orangtua dan peserta didik merindukan belajar tatap muka karena orangtua terasa beratnya menjadi seorang guru di rumah artinya saat mendampingi anak belajar di rumah selama pengalaman daring tadi. Kan selama ini mereka terima beres," jelasnya.
Karena menurutnya secanggih apapun teknologi bahwa kehadiran tatap muka guru itu tidak bisa digantikan oleh teknologi apapun.
Sementara itu, untuk dana mempersiapkan tempat cuci tangan di sekolah bisa menggunakan dana BOS. "Selagi itu digunakan untuk memutuskan mata rantai penyebaran pandemi covid 19, seperti pembelian hand sanitizer, tempat cuci tangan penggunaan dana BOS itu ya sah sah saja. Memang diperuntukan," ujarnya.
"Selanjutnya kita lihat aja nanti perintah kepala daerah bagaimana, sesuai dengan aturan yang ada mensupport new normal. Pendidikan tidak akan ketinggalannya untuk mendukung hal ini," ujarnya.
Perlu diketahui pula ada empat kabupaten/kota di Sumatera Selatan yang dipersiapkan untuk new normal yakni Kota Pagaralam, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan Empat Lawang. (elm)
