Gara-gara Sang Istri Minta Ini , Suami Kasih Talak Tiga Sekembali dari Kampung Saat Pandemi
Salah satu konsekwensi dari Pendemi Covid-19 tidak hamonisnya rumah tangga bahkan bermuara pada perceraian.
SRIPOKU.COM – Salah satu konsekwensi dari Pendemi Covid-19 tidak hamonisnya rumah tangga bahkan bermuara pada perceraian.
Dan masalah ini pernah dikupas Intisari-Online.com yang menyebutak perceraian akibat pandemi Covid-19 telah menjadi perbincangan sejak beberapa waktu lalu.
Disebut-sebut bahwa menghabiskan waktu sepanjang hari di rumah bersama pasangan selama karantina dapat menjadi pemicunya.
Bahkan, di Jepang sempat muncul istilah 'Perceraian Corona' yang menjadi tren di situs media sosial.
Meski begitu, siapa sangka pemicu perceraian akibat corona tak hanya karena 'di rumah saja', ada pula pemicu lainnya seperti yang terjadi pada pasangan suami-istri di India ini.
Karantina sudah sepatutnya dilakukan bagi mereka yang berasal atau telah melakukan perjalanan dari zona merah virus corona (Covid-19).
Sebab menurut Mayo Clinic, salah satu faktor risiko penularan corona adalah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang sebelumnya melakukan perjalanan ke lokasi pandemi alias zona merah Covid-19.
Meski begitu nampaknya belum banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya karantina ini.
Seperti seorang pria yang justru menceraikan istrinya usai diminta pergi ke pusat karantina sebelum masuk ke rumah.
Dilansir Gulf News Senin (25/5/2020), pria tersebut diketahui Mohammad Shahid, warga di blok Babubarhi, Distrik Madhubani, India.
Awalnya Shahid berprofesi sebagai pekerja kontruksi di Mumbai, yang tak lain merupakan zona merah Covid-19 di negeri Bollywood itu.
Namun setelah pemerintah pusat India menerapkan lockdown total untuk meminimalisir penyebaran virus corona pada 24 Maret lalu, perusahaannya pun ikut ditutup.
Alhasil Shahid memutuskan untuk pulang kampung setelah menumpang kereta dan langsung menuju ke rumah untuk berkumpul bersama keluarganya.

Namun saat tiba di rumah, istrinya keberatan dan meminta Shahid untuk pergi ke pusat karantina, sehingga potensi keluarganya tertular Covid-19 tidak terjadi.