Deretan Pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia, Hanya untuk Orang Bernyali Besar, Ada yang di Indonesia

Berbeda dengan orang-orang yang bekerja pada bidang ekstrem ini, dimana kematian menjadi salah satu faktor umum yang dijumpai pada pekerjaan ini.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Youtube Ytcrash
ilustrasi pekerjaan berbahaya 

SRIPOKU.COM - Memilih sebuah pekerjaan biasanya dilandasi dengan minat pada bidang tertentu.

Selain itu juga mencoba pekerjaan yang memiliki peluang besar bisa menjadi faktor pemilihan profesi itu sendiri.

Namun, berbeda dengan orang-orang yang bekerja pada bidang ekstrem ini, dimana kematian menjadi salah satu faktor umum yang dijumpai pada pekerjaan ini.

Karena ketidakhati-hatian dapat mengakibatkan bukan hanya nyawa, namun beberapa orang bisa meninggal secara tidak langsung.

Berikut ini 10 pekerjaan paling berbahaya dan ekstrem di dunia dilansir melalui kanal Youtube YtCrash.

 Ternyata Ini Makna Sebenarnya Tanda Garis di Jalan, Garis Putih & Kuning Bukan Sekadar Pembatas!

1. Lineman

Lineman
Lineman (Tangkap layar Youtube YtCrash)

Menurut CNN Amerika Serikat, Lineman memiliki penghasilan di bawah Rp 825.060.000 per tahun.

Dengan pekerjaan berbahaya yakni memperbaiki kabel listrik bertegangan tinggi dalam cuaca buruk.

Terkadang mereka harus bekerja dengan terpaan angin kencang dan dilempari hujan es.

Tingkat kematian seorang pekerja Lineman sekitar 21,5 kematian per 100 ribu pekerja.

Seorang Lineman bisa berhadapan dengan listrik bertegangan hingga 500 ribu volt.

 TERNYATA Ini Sosok PNS Pertama di Indonesia Pemilk NIP PNS 010000001, Bukan Orang Sembarangan!

2. Sherpa di Gunung Everest

Sherpa
Sherpa (Tangkap layar Youtube YtCrash)

Sherpa adalah orang-orang yang menerima uang dari pendaki.

Banyak pendaki yang mengandalkan mereka, tetapi kenyataannya banyak Sherpa yang mati di gunung.

Angka kematian untuk Sherpa yang bisa dihitung dari tahun 2004-2014 adalah 4.053/100 ribu.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved