Sembuhkan Gejala - Inilah 10 Jenis Obat yang Digunakan untuk Menangani Pasien Covid-19

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa digunakan untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Editor: Bejoroy
Istimewa
Ilustrasi. Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa digunakan untuk mengatasi pandemi Covid-19. Saat ini, pengobatan yang dilakukan untuk pasien Covid-19 hanya bersifat menyembuhkan gejala. 

SRIPOKU.COM - Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa digunakan untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Saat ini, pengobatan yang dilakukan untuk pasien Covid-19 hanya bersifat menyembuhkan gejala.

Misalnya, pemberian oksigen untuk membantu pasien bernafas dan mengobati gejala atau komplikasi karena infeksi corona.

Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Memang Ditanggung Negara, Tapi Satu Orang Bisa Capai Rp 105 Juta!

Ramalan Bintang Cinta Minggu 31 Mei 2020: Hubungan Taurus Sejauh ini Tampaknya Berhasil

Namun, belum ada obat yang benar-benar bisa langsung menargetkan virus penyebab Covid-19 tersebut.

Memang ada beberapa jenis obat digadang-gadang bisa menyembuhkan pasien Covid-19.

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak menyetujui penggunaan obat-obatan tersebut karena dianggap tidak aman dan efektif untuk mengobati atau mencegah Covid-19.

Melansir Healthline, berikut daftar obat-obatan tersebut:

1. Remdesivir
FDA hanya mengizinkan rumah sakit untuk memberikan obat antivirus ini kepada pasien Covid-19 dengan gejala yang parah.

Menurut data Mayo Clinic, obat ini sebenarnya digunakan untuk mengatasi virus ebola.

Kemudian, riset menunjukkan remdesivir dapat membantu mempercepat pemulihan pasien COVID-19.

FDA juga mengklaim obat ini tidak sepenuhnya aman untuk mengatasi pasien Covid-19 karena bisa menimbulkan peningkatan kadar enzim hati yang memicu kerusakan hati.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

2. Chloroquine dan hydroxychloroquine
Obat ini sebenarnya digunakan untuk mengobati malaria dan beberapa jenis gangguan autoimun.

Obat ini sebenarnya dianggap kurang efektif untuk mengatasi pasien Covid-19 karena bukti ilmiah masih terbatas.

Mereka saat ini sedang diuji untuk melihat apakah mereka bisa efektif terhadap COVID-19, tetapi bukti sejauh ini terbatas.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved