Virus Corona di Sumsel
Gubernur Sumsel Herman Deru: Jubir Gugus Tugas Covid-19 Jangan Bentuk Opini yang Menakuti Masyarakat
Karena itu jubir gugus tugas covid-19 hendaklah yang paham dengan ilmu kedokteran dan mampu menyejukkan di masyarakat.
SRIPOKU.COM/AHMAD FAROZI
Gubernur Sumsel H Herman Deru (kanan) secara simbolis memberikan bantuan kepada Bupati Musirawas H Hendra Gunawan saat kunjungan ke Pemkab Musirawas, Sabtu (30/5/2020).
Laporan wartawan Sripoku.com, Ahmad Farozi
SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Gubernur Sumsel H Herman Deru menegaskan, juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 tidak boleh membentuk opini dan menyampaikan pesan yang menakutkan di tengah masyarakat terkait Covid-19 atau virus corona.
Karena itu jubir gugus tugas covid-19 hendaklah yang paham dengan ilmu kedokteran dan mampu menyejukkan di masyarakat.
Demikian antara lain tersirat dari penyampaian H Herman Deru saat kunjungan ke Pemkab Musirawas, Sabtu (30/5/2020).
• Live Streaming Konferensi Pers Tahapan Pemulihan Aktivitas Produktif Aman Covid-19 Sore Nanti
• Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Memang Ditanggung Negara, Tapi Satu Orang Bisa Capai Rp 105 Juta!
• Positif Covid-19 di Musirawas Bertambah 2 Jadi 17 Orang, Semuanya Sehat-Sehat dan Tidak Ada Keluhan
"Perlu jubir gugus tugas harus orang yang tidak membentuk opini, yang menakuti, jadi jubir syukur yang punya ilmu kesehatan.
Masyarakat bisa takut atau tenang tergantung asupan informasi yang diterimanya.
Maka pemerintah penting, karena omongan pemerintah dari bupati sampai kades itu didengar. Jangan giring rasa takut masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya dikatakan, rasa gembira adalah salah satu cara meningkatkan imunasi diri.
Psikologis bagi masyarakat dan pejabat untuk selalu dalam kondisi gembira, itu bisa jadi imun.
Maka, kata Herman Deru, ketika ada orang terjangkit, terinfo dari yang bersangkutan, maka penyakit pertama psikosomatik.
• Gelar Halal Bihalal Virtual, Bupati Musirawas Ajak Jajaran Terus Koordinasi untuk Hadapi Covid-19
• Tinjau Posko Induk Covid-19, Bupati Musirawas Cek Kelengkapan Sarana dan Prasarana
"Karena psikologi terganggu akhirnya sakit nian (jadi sakit)," ujarnya.
Dikatakan, salah satu tugas gugus tugas bahwa terjangkit corona ada tiga klaster.
Pertama terjangkit berat komplikasi.
Kedua terjangkit berat.
Dan ketiga terjangkit ringan bahkan tanpa gejala.
"Maka kita dalam informasikan harus dengan cara tepat dan benar.
Saya bersyukur di Musirawas tak terdengar penolakan jenazah covid-19.
Tak dengar tenaga medis yang dilarang pulang.
Artinya sosialisasi dari gugus tugas, bupati dan jajaran itu susah benar," katanya.
• Persiapan New Normal, Pemkab Musirawas Bahas Pembukaan Rumah Ibadah
• Bupati Musirawas Hendra Gunawan Gelar Silaturahmi dan Halal Bihalal Melalui Video Conference
Sementra Bupati Musirawas H Hendra Gunawan di hadapan gubernur memaparkan progres penanganan covid-19 di Kabupaten Musirawas.
Di antaranya terkait bantuan sosial (Bansos) untuk masyarakat.
Dijelaskan, untuk bansos berupa beras, itu dibeli langsung dari petani lokal.
Dengan demikian memberdayakan petani di tengah pandemi covid seperti sekarang ini.
Selain itu, bupati juga memaparkan jumlah OPD, PDP dan jumlah positif covid terkini di Kabupaten Musirawas.
Dikatakan, dalam penanganan covid-19 di Kabupaten Musirawas, pihaknya juga melakukan antisipasi terhadap dampak kesehatan, ekonomi dan dampak sosialnya.
"BLT dana desa juga sudah mulai jalan, disamping pemda ada Baznas, bantuan pihak swasta, polres yang tergerak membantu masyarakat.
Kesempatan ini juga untuk memulai kehidupan baru, tahap pertama mungkin akan buka rumah ibadah, kita sudah dengar masukan-masukan," katanya.
Berita Terkait :#Virus Corona di Sumsel
Polres Muara Enim Gelar Rakor Bersama 10 Kades dan 6 Lurah, Putus Mata Rantai Covid-19 |
![]() |
---|
Komentar Pedagang di Palembang, saat Tahu Prioritas Penerima Vaksinasi Covid-19 |
![]() |
---|
Palembang Masuk Zona Oranye Covid-19, Dinkes Klaim Sedikit Lagi Masuk Zona Kuning |
![]() |
---|
Libur Panjang Imlek, ASN di Pagaralam Dilarang ke Luar Kota, Siap-siap Disanksi Jika Melanggar |
![]() |
---|
Dana Kelurahan di Palembang Akan Dipakai untuk Penanganan Covid-19, Tiap Kelurahaan Rp 100 Juta |
![]() |
---|