Berita PALI

Harga Komoditi di PALI Belum Stabil Pasca Lebaran, Penyebabnya Karena Warung Belum Banyak yang Buka

Beberapa komoditi di Pasar Inpres Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) masih belum stabil sepekan pasca lebaran.

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Reigan Riangga
Aktivitas jual beli di Pasar Inpres Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI. 

SRIPOKU.COM, PALI -- Beberapa komoditi di Pasar Inpres Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) masih belum stabil sepekan pasca lebaran.

Beberapa komoditi mengalami kenaikan, meski hanya berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 5.000 usai Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Dwi Anasrul warga Gang Masjid Kecamatan Talang Ubi berkata bahwa harga yang belum stabil pasca hari Raya merupakan hal yang wajar.

Mengingat masih banyak toko di pasar yang belum buka usai lebaran.

"Kenaikannya juga tidak terlalu signifikan. Bisa jadi, barang yang ada saat ini merupakan sisa stok barang pada hari lebaran kemarin," ungkap Dwi, Jumat (29/5/2020).

BWF Atur Ulang Jadwal Pertandingan Internasional, Kejuaraan Dunia Junior Ditunda Tahun Depan

 

ARKELOG Dikejutkan dengan Penemuan Mosaik Romawi Kuno di Bawah Kebun Anggur, Ini Penampaknnya!

Beberapa komoditi yang harganya belum stabil, seperti bawang putih yang sebelum lebaran harganya berkisar Rp 20 ribu per kg, kini mengalami kenaikan menjadi Rp 22 ribu per kg.

Begitu pula harga telur ayam yang kini berkisar Rp 25 ribu per kg dari sebelumnya hanya Rp 22 ribu per kg.

"Namun, untuk ketersediaan telur ayam, hanya ada di beberapa toko saja." katanya.

Selain itu, harga cabai merah yang mengalami kenaikan yanp cukup signifikan.

Dari sebelum lebaran yang hanya berkisar Rp 25 ribu per kg, kini harga komoditi yang memiliki rasa pedas itu naik menjadi Rp 30 ribu per kg.

Kendati demikian, ada juga yang mengalami penurunan harga, yakni daging ayam potong yang sebelum lebaran lalu melonjak menjadi Rp 32 ribu per kg.

Kini pasca lebaran hanya berkisar menjadi Rp 30 ribu per kg.

Menurut Dwi ibu dua anak ini, jika kondisi demikian tidak segera ditangani, maka akan berlangsung lama dan bisa menjadi keluhan masyarakat.

Dinkes Palembang Usulkan 150 Tenaga Kesehatan Puskesmas Untuk Terima Insentif Penanganan Covid-19

 

Kompaknya Para Petani Milenial OKU Timur Sumsel Raup Untung Budidaya Melon

"Tentu, ini harus menjadi perhatian dan harus segera ditangani pemerintah agar tidak berlarut-larut.

Apalagi di tengah wabah pandemi covid-19 seperti sekarang," jelasnya.

Sementara, salah seorang penjual cabai merah dan beberapa komoditi di pasar Inpres Pendopo, Ibu Jerry mengaku bahwa naiknya harga beberapa komoditi seperti cabe merah dan bawang putih disebabkan karena stok barang yang sedikit dan warung yang buka juga tidak banyak.

"Warung yang buka sedikit pak, dan juga stoknya terbatas. Naiknya juga tidak terlalu tinggi," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved