Pedagang Suspect Covid19
1 Pedagang Pasar Kebon Semai Sekip Suspect Covid-19, Jubir Usul Tutup Pasar Tradisional di Palembang
"Sebelum ini tampaknya tak banyak diindahkan tapi setelah ada kasus ini harapan saya Pemkot (Palembang) lebih sigap," ujar Yuwono, Senin (25/5/2020).
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Menyusul adanya kasus meninggal seorang pedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang yang diduga suspect Covid-19 atau virus corona, Juru Bicara Penanganan Kasus Covid-19 di Sumsel, Profesor Yuwono menyarankan pemerintah Kota Palembang untuk mengurangi jam operasional pasar tradisional.
Bahkan dia pun meminta jika memungkinkan pasar tradisional ditutup untuk sementara.
"Tentu (pasar dikurangi jam operasional atau ditutup sementara).
Sebelum ini tampaknya tak banyak diindahkan tapi setelah ada kasus ini harapan saya Pemkot (Palembang) lebih sigap," ujar Yuwono, Senin (25/5/2020).
• Tes Swab Belum Keluar, Pedagang di Pasar Kebon Semai Sekip Dimakamkan Sesuai Protap Covid-19
• BREAKING NEWS: Bertambah 76 Kasus Covid-19 di Sumsel, Kini Berjumlah 812, yang Sembuh Bertambah
• BREAKING NEWS: Seorang Pedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang Meninggal Diduga Dengan Covid-19
Sebelumnya, Yuwono membenarkan seorang pedagang Pasar Kebon Semai, Sekip, Palembang merupakan orang yang diduga kuat terjangkit Covid-19 (suspect).
N dinyatakan meninggal tadi pagi di Rumah Sakit Pusri dan telah dimakamkan siang ini.
Pemakaman N dilakukan sesuai prosedur tetap (protap) pasien positif virus corona.
"Ya, ibu N usia 53, meninggal suspect Covid-19, dimakamkan pukul 14.00 WIB tadi. Belum sempat di swab karena pasien baru datang di IGD," katanya, Senin (25/5/2020).
Dijelaskan Yuwono, N memiliki riwayat penyakit sebelumnya yaitu diabetes mellitus dan hipertensi.
Meski Y dinyatakan sebagai suspect Covid-19, Yuwono menyarankan orang yang tinggal di dekat rumah N untuk tidak panik dan mematuhi aturan jaga jarak.
"Semua tetangga tenang dan tetap jaga jarak. Insya Allah Dinas Kesehatan (Dinkes) akan tracing (melakukan penulusuran kasus)," ujar Yuwono.