Polres Lubuklinggau Ini Turun Langsung Bantu Proses Pemakaman Anggota yang Berstatus PDP Covid-19
Kapolres Lubuklinggau AKBP Mustofa kali ini memberikan contoh kepada anggotanya bahwa polisi harus menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Kapolres Lubuklinggau AKBP Mustofa kali ini memberikan contoh kepada anggotanya bahwa polisi harus menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
Kali ini orang nomor satu di jajaran Polres Lubuklinggau ini turun langsung mambantu proses pemakaman anggota yang bersestatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
Tak tanggung-tanggung ia turun langsung menggantikan tukang gali kubur mengikuti prosesi pemakaman anggonya berstatus PDP tersebut hingga selesai.
Ia memakai alat pelindung diri (APD), lengkap bersama petugas lainnya memasukkan jenazah hingga peristirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Taba Lestari, Minggu (24/5) sore.
"Tadi pada saat pemakaman dilaksanakan pemulasaran jenazah protokol Covid-19, saya hanya menjalankan protokolnya rumah sakit, karena menurut rumah sakit kategori PDP kita laksanakan saja," ungkapnya saat dihubungi Tribunsumsel.com.
Ia menjelaskan, saat keluar dari Rumah Sakit Siti Aisyah (RSSA) jenazah memang sudah dalam peti, ditambah saat ini suasana Lebaran Idul Fitri dan anggota sempat kebingungan mencari penggali kubur.
• Kembali Dipanggil Shin Tae-yong Perkuat Timnas U-19, Gelandang Persib Ini Siap Maksimalkan Usaha
• 10 Sampel Swab Dari Kabupaten Muaraenim Terbaru Negatif, Total Negatif 21 Orang, Positif 11 Orang
• Video : Jambret di PALI Paksa Polisi Bergulat di Lumpur, Menyerah Saat Polisi Keluarkan Benda Ini
"Akhirnya karena saya beberapa kali mengajari anggota, ya sudah saya dibantu Kabag Ops, satu anggota dan anggota dinas pemadam langsung ikut menggali kubur," paparnya.
Ditambah saat ini pemahaman anggota dan masyarakat masih minim tentang pemakaman protokol Covid-19, karena tidak ada yang berani akhirnya ia langsung memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
"Melihat saya pakai barulah anggota mau ikut memakamkan, Tadi dimakamkan sehabis shalat ashar, karena agak keras (tanahnya) baru selesai pukul 17.00 WIB," ujarnya.
Ia menceritakan, jika anggota yang meninggal tersebut merupakan pasien cuci darah, bahkan dulu anggota ini pernah berobat dengan dokter positif di Rumah Sakit Ar Bunda dan pernah di tracking.
"Tapi saat itu hasilnya dinyatakan tidak masalah, beberapakali dilakukan swab test hasilnya negatif,
tapi ya memang tadi malam meninggalnya di instalasi Siti Aisyah khusus tempat Covid-19," ungkapnya.
Ia pun meminta semua pihak termasuk anggota polisi jika menemukan ada warga yang terkena Covid-19 untuk tidak takut, asalkan menggunakan prosedur protokol penanganan pemakaman Covid-19.
"Syaratnya kan cuma menggunakan APD Lengkap sarung tangan dan kacamata, asal seusai protokol tidak usah takut," ujarnya.