Berita OKI
ARI Anak Buah Kapal Jenazahnya Dilarung ke Laut Ternyata Anak Semata Wayang,Ibunda Ungkap Kesedihan
Ari (24) anak buah kapal (ABK) yang jenazahnya dilarung ke laut ternyata anak semata wayang alias anak tunggal.
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Ari (24) anak buah kapal (ABK) yang jenazahnya dilarung ke laut ternyata anak semata wayang alias anak tunggal.
Pemuda kelahiran 1 Juli 1995, yang merupakan warga Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Ia dikenal baik dimata keluarga sekaligus sebagai tulang punggung keluarganya.
Pasca kepergiannya untuk selama-lamanya, duka masih dirasa oleh sang ibunda Rohani.
Kepergian Ari (24) yang tidak wajar tersebut cukup meninggalkan kesedihan bagi keluarga.
Mereka begitu sangat kehilangan sosoknya di rumah.
• Bayi Berusia 2 Hari di Muratara Terpapar Covid-19 dari Ibunya,Kondisi Sehat Isolasi Mandiri di Rumah
• BREAKING NEWS : Bayi Berusia 2 Hari di Muratara Sumsel Positif Covid-19
"Setahun terakhir sebelum berangkat menjadi ABK, senenarnya dia bekerja di toko buah - buahan yang ada di Palembang,"
"Padahal gaji bersihnya cukup besar sekitar Rp. 1.500.000 rupiah, dan setiap minggu pasti pulang ke rumah," ucap Rohani, Rabu (20/5/2020), mengawali cerita.
Diceritakan Rohani awal mulanya, ia tidak membolehkan anaknya tersebut berangkat menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) namun Ari tetap memaksa.
"Kan dia ditelpon kawannya disuruh pulang ke sini (ke kampung-red), setelah itu beberapa kawan menceritakan kalau ada yang mengajak bekerja jadi ABK kapal,"
"Awalnya saya tidak memberikan izin Ari pergi karena di sini juga masih ada kerjaan, tetapi dia membujuk dan meyakinkan kalau berangkat bersama teman lainnya,"
"Jadi dengan berat hati saya izinkan walau ada perasaan khawatir, dan keesokan hari mereka berenam berangkat ke Jawa," ungkapnya.
• Ratusan Tenaga Kesehatan Dipecat, Dirut RSUD Ogan Ilir Klaim Tidak Kekurangan Tenaga Medis
• Sebelum Dipecat Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir Sempat Keluhkan Intensif Hingga SK Penanganan Covid-19
Dilanjutkannya, setelah keberangkatan tersebut, hingga diterima bekerja dan menjalani pelatihan, komunikasi antara Ari dan keluarga tetap berjalan.
"Dia sempat cerita kalau sudah diterima bekerja dan sedang mengikuti pelatihan di penampungan,"
"Namun setelah itu, komunikasi putus tidak pernah mengabari saya lagi hingga dikabarkan oleh pihak perusahaan bahwa Ari sudah meninggal," ujarnya.