Jadi Ajang Pembinaan PON 2024, Tak Ada Atlet Nasional Yang Boleh Ikut Porprov 2021

Sebanyak 33 cabang olahraga (Cabor) akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Provinsi (Provinsi) XIII Ogan Komering Ulu (OKU) Raya tahun 2021.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz
Wakil Ketua Umum (Waketum) I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel, A Yani 

Syarat lainnya, atlet yang memperoleh medali harus berkomitmen untuk menjadi binaan KONI Sumsel guna mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Kemudian, atlet level nasional tidak boleh mengikuti ajang Porprov X-III 2021.

"Selanjutnya, cabor yang dipertandingkan harus dimiliki minimal enam kabupaten/kota, pembukaan dan penutupan digelar di Kabupaten OKU Selatan, maskot dan logo Porprop X-III akan disayembarakan, pusat informasi dan media center akan dibagi di tiga kabupaten dan panitia Porprov melalui SK Gubernur Sumsel," jelasnya.

Regulasi yang dibuat KONI Sumsel ini direspon oleh sejumlah KONI Kabupaten/Kota. Mereka mempersoalkan atlet nasional yang tidak boleh ikut bertanding di ajang Porprov.

"Atlet nasional tidak ikut Porprov tidak setuju. Perlu diperjelas lebih rinci, jangan sampai kisruh, karena Palembang dirugikan. Kami sepakat PON 2021 tidak bisa diotak-atik lagi karena sekarang sudah entry by name. Porprov 2021 adalah ajang pembinaan untuk PON 2024 di Aceh dan Medan," tegas Aliyudin Asral, Plt Ketua KONI Kota Palembang.

Jorge Lorenzo dan Legenda MotoGP Panas Karena Perang Komentar , Ini Pemantik Apinya!

Hari Ini, Kecamatan Sukarami Mendata 52 Warganya Berstatuskan Pemulung

Tiga Anggota Satlantas Polres Muba Jalani Pemeriksaan Propam, Buntut Video Viral Minta THR

Plt KONI Kabupaten Empatlawang Suharli menambahkan, berkaca dari Porprov 2019 di Prabumulih, dia memberikan beberapa catatan seperti sportivitas dan integritas. Mereka menyoroti sikap hakim dan juri yang kurang elegan dalam mengambil keputusan.

"Kalau kami menyoroti persoalan penginapan. Jangan sampai rebutan, harus adil dan terbagi rata," timpal Yandra, dari KONI Kabupaten Muaraenim.

Sementara Ferly, Ketua KONI Kabupaten Lahat menyerahkan pelaksanaan Porprov kepada tuan rumah. Dia berharap Porprov menjadi ajang pembinaan usia dini, dan atlet di Sumsel bisa lebih berprestasi di ajang PON, nasional hingga internasional.

Menjawab pertanyaan itu, Ahmad Yani menjelaskan, juara nasional yang tidak boleh ikut Porprov adalah atlet yang juara nasional di tingkat senior dan usianya 18 tahun ke atas.

"Kalau junior kita persilakan saja, karena tujuan kita adalah mencari atlet baru untuk prakualifikasi PON, Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) dan puncaknya PON 2024," kata Ahmad Yani.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved