Virus Corona di Sumsel
Update Covid-19 di Sumsel: Transmisi Lokal Melonjak, OKI Segera Terapkan Lockdown di Desa-Desa
"Jadi di desa memang sudah ada posko, tapi cuma satu posko. Sementara pintu masuk desa tersebut ada dua, bahkan lebih,"
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG-Update Covid-19 di Sumsel hari ini, Jumat (15/5/2020) kabar datang dari Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Kabupaten OKI saat ini fokus bagaimana memutus mata rantai tranmisi lokal penyebaran Virus Corona.
Sebab, sejauh ini semakin meningkatnya pasien positif Covid-19 di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang mencapai 27 orang.
Terakhir kasus transmisi lokal bertambah menjadi 13 kasus, sebuah lonjakan kasus yang cukup mengejutkan, maka itulah ada desakan agar Pemkab OKI segera melakukan lockdown ke desa-desa
Hal ini disampaikan oleh anggota DPRD Kabupaten OKI, Muhammad Reki, SH MM angkat bicara menanggapi banyaknya warga Kecamatan Mesuji Kabupaten OKI yang dinyatakan terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19).
Menurut M Reki, berdasarkan data update Covid-19 Kamis, (14/05/2020) malam, total sebanyak 13 kasus positif Covid-19 berasal dari Kecamatan Mesuji.
Maka dari itu pemerintah harus mengambil langkah cepat dalam penanganannya, sebelum tambah memperburuk keadaan, dengan jalan satu-satunya melakukan lockdwon di desa-desa.
"Kita semua tahu kalau ini kasus lokal, jadi kita harus ambil kebijakan agar wabah tersebut tidak semakin meluas," ucapnya saat dikonfirmasi, Jum'at (15/5/2020) pagi.
Menurut dia, untuk guna memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di kecamatan tersebut perlu berlakukan lockdown di desa-desa, setidaknya di wilayah yang masuk zona kuning.
Sebab, untuk memberlakukan lockdown di desa-desa tersebut paling tidak ada perhatian khusus dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, agar kecamatan yang banyak terjangkit tersebut segera di lockdown.
"Kalaupun tidak memungkinkan Se kecamatan, bisa juga kita berlakukan di desa yang itu saja. Pasien yang dinyatakan positif kemarin itukan semuanya berasal dari satu desa," jelasnya.
Ia mengatakan, tim harus lebih ketat lagi dalam hal pengawasan disetiap pintu masuk desa, posko juga harus diperbanyak dan disiapkan alat pengukur suhu badan serta kelengkapan APD penunjang.
"Jadi di desa memang sudah ada posko, tapi cuma satu posko. Sementara pintu masuk desa tersebut ada dua, bahkan lebih,"
"Jadi lebih efektif lagi posko penanganan diperbanyak dan penjagaan lebih diperketat," ungkapnya.
Selain itu juga lanjutnya, perlu pembahasan-pembahasan yang matang. Karena, tidak mungkin menerapkan lockdown jika akan tambah mempersulit masyarakat.
"Jadi untuk masyarakat yang di lockdown harus dicukupi kebutuhannya, seperti pembagian sembako harus berbeda dengan yang tidak di lockdown,"ujarnya.
"Karena jika keadaan ini masih terus berlangsung kemungkinan kasus transmisi lokal akan semakin bertambah," tambahnya mengharapkan seluruh lapisan bersatu memutus mata rantai Covid-19.