KISAH Mantan Pendeta yang Mualaf Masuk Islam, Lihat Bintang di Langit Berjalan Membentuk Lafaz Allah

Dengan pertimbangan matang, Agus memutuskan memeluk agama Islam. Ia menjadi mualaf di bawah bimbingan KH Idris Marzuki

Editor: Welly Hadinata
IST
mualaf Ibnu Masngud belajar ilmu agama di pesantren Al Hasani Kebumen di bawah bimbingan Gus Hary 

SRIPOKU.COM, KEBUMEN - Warga baru di lingkungan Pondok Pesantren Al Hasani itu tak lagi asing bagi masyarakat sekitar.

Perangainya santun.

Ibadahnya tekun.

Ibnu Masngud namanya.

Di lingkungan barunya itu, ia menjelma jadi warga biasa.

Ia datang tidak membawa gelar.

Harta pun tidak menyertainya.

Kesehariannya hanyalah bersih-bersih makam umat Islam di lingkungan pondok pesantren Al Hasani Kebumen.

Tapi ia cukup disegani masyarakat di lingkungan pesantren.

Totalitasnya dalam ibadah membuat orang kagum hingga menaruh hormat padanya.

"Namanya Ibnu Masngud, kesehariannya bersih-bersih kubur," kata Kiai Asyhari Muhammad Alhasani atau akrab disapa Gus Hari, pengasuh Ponpes Al Hasani Kebumen

Siapa sangka, orang tua itu adalah mantan pendeta ternama di kotanya dulu, Jawa Timur.

Gerejanya pernah dibom teroris saat Abraham Agus Setiono (nama awal) dan jamaahnya merayakan Natal.

Tapi hidayah memang bisa turun kepada siapa saja.

Ia termasuk orang beruntung itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved