Saking Miskinnya, Uang di Negara Ini Justru Dijual di Pasar Layaknya Sayur, Ternyata Ini Penyebabnya

Negara Somalia, banyak uang yang dimiliki masyarakat di negara ini tak lantas membuat mereka disebut kaya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
orthanak.com/si.wsj.net
Penjual Uang di Negara Somalia 

SRIPOKU.COM - Banyak yang bilang jika uang adalah segala-galanya.

Sebab dengan uang seseorang bisa membeli apa saja.

Bahkan semakin banyak uang, maka label kaya akan disematkan padanya.

Selama ini kita tahu jika uang adalah alat tukar yang sangat berharga.

Orang harus bekerja demi mendapatkan lembaran-lembaran kertas bernilai ini.

Di negara mana pun, mendapatkan uang bukanlah hal yang mudah.

Tapi, tidak demikian dengan yang terjadi di Somalia.

Di negara ini, uang malah tidak ada harganya.

Sampai-sampai, uang di sana diperjualbelikan di pasar seperti sayur.

Berbeda dengan kasus di negara Somalia, banyak uang yang dimiliki masyarakat di negara itu tak lantas membuat mereka disebut kaya.

Somalia dahulu bernama Republik Demokratik Somali, adalah sebuah negara yang terletak di Tanduk Afrika.

Negara ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Kenya di barat daya, Teluk Aden dan Yaman di utara, Samudra Hindia di sebelah timur, dan Ethiopia di sebelah barat.

Seperti yang kita ketahui bersama, Somalia adalah sebuah negara di ujung Afrika dengan sebutan negara termiskin di dunia.

Negara yang bahkan tak ditemukan di peta ini sebelumnya adalah jajahan Inggris.

Hingga di tahun 1991 hingga mampu meraih kemerdekaan.

Meskipun begitu, hal ini belum bisa diakui secara internasional.

Memang setiap warganya memiliki banyak sekali uang tunai.

Meskipun begitu, tetap saja negara ini dianggap sebagai negara paling miskin di dunia.

Mengapa demikian?

Simak pembahasannya berikut ini dilansir dari kanal YouTube Top Artis Channel.

DERETAN Uang Logam Indonesia Ini Ternyata Berlapis Emas, Gambar Presiden Soeharto Kadarnya 23 Karat!

Negara Somalia
Negara Somalia (orthanak.com)

Semua orang Somalia memiliki banyak uang, kenyataannya hampir setiap orang di negara Somalia berasal dari keluarga yang mempunyai uang yang berlimpah.

Meskipun begitu, hal ini tidak membuat perekonomian negara ini membaik, justru keadaan ekonomi semakin melemah.

Sebab tingkat inflasi di negara ini terlalu tinggi hingga mencapai angka yang tak masuk akal.

Masyarakat bertahan hidup dengan melakukan jual beli uang.

Ternyata kebanyakkan mata pencaharian orang Somalia adalah jual beli uang.

Menukar mata uang lokal dengan dollar.

Terletak di Afrika Timur, Somalia masuk daftar negara termiskin di dunia.

Meskipun dikatakan sebagai negara miskin, rupanya uang di Somalia dianggap tidak ada harganya.

Dikutip dari laman rorthanak.com, penyebabnya adalah tingkat inflasi di negara ini sudah sangat tinggi yang menyebabkan Shiling (mata uang Somalia) jadi tidak berharga.

Jika kalian ingin membeli segepok uang seperti miliarder, pergilah ke Somalia.

Di sana ada pasar Hargesia yang menjadi tempat jual beli uang Shiling.

Satu-satunya uang yang berharga di negara ini hanya dolar Amerika.

Namun, untuk mendapatkan dolar tentu tidak mudah.

Jika kalian punya 7 ribu Shiling, itu hanya bisa ditukar dengan 1 dolar.

Pergi bawa uang setumpuk, pulangnya ditukar jadi selembar.

Inilah 13 Uang Logam Indonesia yang Ternyata Lapis Emas, Ada Koin Pecahan Gambar Jenderal Sudirman

Tingginya inflasi di Somalia terjadi karena tidak adanya kebijakan bank sentral terhadap peredaran uang.

Orang-orang di negara ini dengan bebas mencetak uang mereka sendiri.

Akibatnya, jumlah uang jadi sangat banyak dan tak terkendali.

Meskipun jumlahnya berlimpah, uang di Somalia malah tidak ada harganya.

Maka bisa dipastikan orang Somalia di rumah dan bekerja saat di pasar bertemu dengan tumpukan uang.

Ada guyonan khas untuk orang Somalia yang menyebut kerjaan orang Somalia setiap harinya hanyalah menghitung uang sampai tangannya menjadi keram.

Di sebuah pasar bernama Hargeisa setiap sudutnya penuh dengan tumpukan uang kertas yang dijual.

Pasar unik ini menjual Shiling mata uang lokal Somalia yang dikeluarkan oleh National Bank of Somalia pada tahun 1994.

Untuk nilai 1 US Dollar dapat ditukar sekitar 7 ribu Shilling.

Bisnis tukar menukar uang mulai menjamur dan dilegalkannya sejak rakyat ingin menukar uang lokal mereka ke mata uang asing yang dianggap memiliki nilai tukar paling tinggi.

Hingga saat ini Hargeisa disebut-sebut sebagai satu-satunya tempat jual beli uang terbesar di dunia.

Pasar Hargeisa yang isinya penuh dengan uang berada di sebuah lapangan terbuka.

Transaksi pun dilakukan di bawah terik matahari tanpa ada perilaku sembunyi-sembunyi dan tidak khawatir adanya pencurian.

Sebab di daerah ini mustahil adanya perampokan, pencurian atau kejahatan sejenis itu.

Hal ini dikarenakan setiap orang Somalia memiliki banyak uang.

Keberadaan tumpukan uang yang berlimpah di setiap sudut pasar membuat orang dari negara lain iri.

Pasar ini menjadi destinasi yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara untuk berlibur melihat tumpukan uang yang tak terbayangkan betapa besarnya.

Berkaca pada kisah warga Somalia, kita patut mensyukuri hidup di negara Indonesia, meski setiap orang tak memiliki banyak uang setidaknya negara kita tidak dilabeli paling miskin dan terbelakang di dunia.

Selain itu, di Indonesia nilai inflasinya tidak terlalu gila yakni satu Dollar masih di bawah 20 ribu rupiah.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved