Berita Sriwijaya FC
Sisi Lain Sang Kiper Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah, Ternyata Jago Bikin Sepeda
Libur panjang masa krisis pandemi covid-19 digunakan Kiper Utama Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah berkreasi membikin sendiri Sepeda Kopdar untuk
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Libur panjang masa krisis pandemi covid-19 digunakan Kiper Utama Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah berkreasi membikin sendiri Sepeda Kopdar untuk dipakai ngabuburit.
"Sepeda Kopdar ini saya bangun sendiri dari kerangka sepeda. Dengan bermesin motor bebek.
Modalnya untuk kerangka Rp 500 ribu. Kalau mesin tergantung motor. Semunya sekitar Rp 5 juta," ungkap Imam Arief Fadilah kepada Sripoku.com, Jumat (1/5/2020).
Dari modal Rp 5 juta itu, Sepeda Kopdar sudah dicat, full dan siap pakai bisa untuk seru-seruan efek corona.
"Sudah ada 10 unit Sepeda Kopdar di sini. Kita bikin sendiri. Kebetulan teman teman mekanik. Lengkap ada yang bisa las, knalpot. Tinggal jalankan untuk seru-seruan efek corona," ujar kiper yang mengenakan kpstum nomor 90.
• Peringatan May Day di Sumsel Lakukan Aksi di Perusahaan Masing-masing, Berikut 8 Tuntutan Buruh
• Respon Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji, Tentang Fotonya Viral di Karung Beras Bantuan Covid-19
Selama masa corona ini, Sepeda Kopdar ini hanya bisa dipakai sendiri-sendiri karena menghidari penyebaran covid-19 jika melakukan kumpul-kumpul semacam komunitas.
"Hanya saja gak bisa dipakai bareng bareng. Karena bahaya kumpul kumpul. Jadi jalannya masing-masing aja. Kalau saya bisa buat ke pasar, atau ke tempat latihan," terang Imam kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 14 Desember 1989.
Sebetulnya Sepeda Kopdar ini kata mantan kiper Persebaya ini telah disiapkannya sebelum bulan puasa.
"Karena gak boleh juga ngabuburit bersepedaan ramai-ramai. Ngabuburitnya saya isi dengan banyak ngelap motor, mobil.
Main game, main PS, ngaji, jalan dengan mobil. Tapi paling ngabuburit pakai sepeda kopdar ini hanya di seputaran Manonjaya ini aja. Karena distop dari dan ke kabupaten-kota. Ada pemeriksaan. Paling dipakai untuk latihan," pungkasnya.