Virus Corona

Kenapa Praktik Dokter Gigi Tutup Selama Pandemi Covid-19?

Selama pandemi Covid-19, tidak hanya mal, kantor, atau sekolah yang tutup sementara, tapi juga tempat praktik dokter gigi.

Editor: Bejoroy
SRIPOKU.COM/SYAHRUL
Ilustrasi - Dokter gigi melakukan pemeriksaan gigi siswa SD. 

SRIPOKU.COM - Selama pandemi Covid-19, tidak hanya mal, kantor, atau sekolah yang tutup sementara, tapi juga tempat praktik dokter gigi. Jika tidak ada situasi darurat, masyarakat diminta tidak ke dokter gigi dulu.

Tenaga medis yang rentan terhadap penularan Covid-19 ternyata bukan hanya dokter atau perawat yang bekerja di unit perawatan intensif saja, tapi juga dokter spesialis mata, dokter gigi, serta dokter spesialis THT (telinga hidung tenggorokan).

Menurut drg. Citra Kusumasari SpKG (K), rute penularan utama Covid-19 memang melalui transmisi langsung, seperti batuk, bersin, dan ihalasi droplet, serta transmisi kontak, misalnya kontak dengan mulut, hidung, dan membran mukosa mata.

15 Dokter Gigi Dipecat karena Tolak Promosi Perawatan Gigi Saat Physical Distancing

Ramalan Bintang Sabtu 25 April 2020: Aries Dianjurkan untuk Berkonsentrasi pada Masalah Uang

“Penelitian juga menunjukkan bahwa virus pernapasan dapat ditularkan antar orang lewat droplet besar atau kecil dan air ludah secara langsung atau tidak langsung,” kata Citra melalui surat elektronik kepada Kompas.com.

Dalam perawatan gigi di rumah sakit maupun klinik, infeksi Covid-19 dapat menular melalui beberapa kondisi, seperti penyebaran lewat udara.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

“Ketika pasien positif Covid-19 menjalankan prosedur perawatan gigi menggunakan bur berputar dengan kecepatan tinggi, maka saliva, udara hasil pernapasan, dan bahkan darah pasien akan bercampur menjadi bahan yang infeksius bagi dokter dan perawat gigi,” paparnya.

Selain itu, dokter gigi juga kerap berkontak langsung atau tidak langsung dengan cairan pasien, material pasien, dan instrument gigi, serta permukaan yang terkontaminasi di ruang perawatan gigi.

“Ketika pasien batuk atau berbicara tanpa menggunakan masker juga dapat meningkatkan risiko penularan,” kata dokter gigi yang sedang mengambil studi PhD di Tokyo Medical and Dental University Jepang ini.

Kasus penularan dari pasien ke dokter gigi juga sudah terjadi di beberapa tempat. Di Jerman misalnya, ada kasus transimisi virus dari pasien Covid-19 tanpa gejala. Sementara di tanah air juga diketahui ada beberapa dokter gigi yang tertular virus ini dan meninggal dunia.

Dokter gigi melakukan pemeriksaan gigi siswa SD.
Ilustrasi - Dokter gigi melakukan pemeriksaan gigi siswa SD. (SRIPOKU.COM/SYAHRUL)

Pemerintah pun mengimbau dokter gigi untuk sementara tidak berpraktik dulu. Hal ini ditindaklanjuti oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia yang mengeluarkan pedoman pelayanan kedokteran gigi selama pandemi.

Dalam pedoman itu para dokter gigi antara lain diminta untuk melakukan screening pada semua pasien, menunda tindakan tanpa keluhan dan nondarurat, tindakan estetik, serta tindakan apa pun yang bersifat menghasilkan aerosol, seperti mengebur dan pembersihan karang gigi.

Untuk tindakan yang bersifat darurat membutuhkan bantuan dokter gigi, maka dokter diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lebih kuat ketika kontak dengan pasien suspek atau positif Covid-19.

Tindakan perlindungan lainnya termasuk meminta pasien berkumur sebelum memulai prosedur perawatan gigi.

“Obat kumur yang mengandung agen oksidatif sangat dianjurkan untuk mengurangi kandungan mikroba mulut di dalam saliva, termasuk potensi Covid-19. Prosedur berkumur ini sangat bermanfaat pada kasus isolator karet tidak dapat digunakan,” kata Citra.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved