Virus Corona di Sumsel
Cerita Sopir Bus, 20 Tahun Bekerja Sebagai Sopir Berhenti karena Corona, tidak Bisa Nafkahi Keluarga
"Sudah hampir sebulan saya tidak menarik penumpang sejak adanya covid-19 ini," kata Yanto kepada wartawan Sripoku.com, Sabtu (25/4/2020).
Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan SRIPOKU.COM, Bayazir Al Rayhan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Wabah virus corona atau covid-19 membuat semua orang terkena dampak dari penyebarannya.
Tak hanya menimbulkan kekhawitiran di tengah masyarakat, Covid-19 atau virus corona juga membuat sejumlah masyarakat harus rela kehilangan pekerjaannya akibat virus ini.
Seperti halnya Yanto (50) salah satu sopir Bus Sari Harum yang berada di Km 12 mengatakan dampak krisis ekonomi sangat dirasakannya akibat virus covid-19 ini.
• Pasien 01 Covid-19 di OKU Sembuh, Ini Sebaran Wilayah Positif Corona di Kabupaten OKU
• BREAKING NEWS: Kasus Covid-19 di Sumsel Kini 119, Salip Sumatera Utara dan Sumatera Barat
Bagaimana tidak, menurutnya akibat adanya virus covid-19 ini Yanto terpaksa berhenti dari pekerjaannya sebagai sopir karena PO Bus tidak lagi melayani pemberangkatan sejak adanya virus covid-19.
"Sudah hampir sebulan saya tidak menarik penumpang sejak adanya covid-19 ini," kata Yanto kepada wartawan Sripoku.com, Sabtu (25/4/2020).
Dikatakannya Yanto tidak tahu lagi harus berbuat apa mengingat pekerjaan sebagai sopir bus adalah pekerjaan satu-satunya yang ia miliki selama kurang lebih 20 tahun ini.
"Saya sudah 20 tahun lebih bekerja sebagai sopir, tidak tahu lagi harus bagaimana karena ini pekerjaan saya satu-satunya," kata Yanto.
Menurutnya akibat virus covid-19 ini dirinya tidak bisa lagi menafkahi keluarga dan hanya bisa berdiam diri di rumah karena tidak ada lagi pekerjaan.
Menurut Yanto, aturan pemerintah yang melarang adanya mudik di tengah pandemi covid-19 ini dikatakan bagus demi untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
Akan tetapi dengan hal seperti itu dia meminta kepada pemerintah untuk dapat membantu perekonomian masyarakat yang terdampak covid-19.
"Seharusnya tidak apa-apa demi membersihkan suatu wabah penyakit, tetapi pemerintah harus membantu yang terdampak seperti saya," kata Yanto
Ia pun saat ini berharap agar pemerintah dapat membantu dirinya dan orang-orang yang terkena dampak dari covid-19 ini mengingat hingga saat ini belum ada satu pun bantuan dari pemerintah.
"Harapan saya kepada pemerintah agar dapat memberikan bantuan, bukan hanya sekedar omongan tapi benar-benar bantuan, hinga sekarang saya belum mendapatkan bantuan," kata Yanto.
Berita Terkait