PDP Lahat Meninggal di Lubuklinggau, Sempat Jalani Cuci Darah

Karena pasien tersebut diduga terjangkit Covid-19 maka penanganan pasien tersebut dilakukan sesuai protokol medis pasien Covid-19.

Editor: Soegeng Haryadi
KOMPAS.COM
Ilustrasi pemakaman pasien terjangkit virus corona 

LUBUKLINGGAU, SRIPO -- Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) diduga terjangkit virus corona atau Covid-19 meninggal di salah satu rumah sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau, Rabu (22/4) pagi. Jenazah pasien berjenis kelamin perempuan berusia 23 tahun itu telah dikebumikan di tempat asalnya Kecamatan Kikim Barat, Kabupaten Lahat.

Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe mengonfirmasi bahwa PDP tersebut merupakan pasien cuci darah.

"Kemudian dilakukan rapid test ternyata positif, sebelum meninggal juga sudah diambil cairan tenggorokan untuk swab test sekarang masih menunggu," ungkapnya pada wartawan, Rabu (22/4).

Lubuklinggau Siap PSBB Jika Hasil Lab Tim Medis Positif Covid-19

BREAKING NEWS: Rapid Test 13 Tenaga Medis Positif Covid-19, Pemkot Lubuklinggau Wacanakan PSBB

Ia menuturkan, karena pasien tersebut diduga terjangkit Covid-19 maka penanganan pasien tersebut dilakukan sesuai protokol medis pasien Covid-19.

"Keluhan awalnya pneumonia, kemudian di rapid test positif, sekarang jenazahnya sudah diantar ke rumah duka sesuai permintaan keluarga, dimakamkan sesuai protokol covid -19," terangnya.

Menurutnya, Kota Lubuklinggau tidak bisa serta merta menolak pasien luar. Seperti tempat cuci darah di Lubuklinggau tidak bisa melakukan penutupan, karena yang berobat bukan hanya warga Lubuklinggau saja.

"Tapi banyak juga daerah lain yang datang ke Linggau untuk cuci darah. Ada RS Ar Bunda, Siloam, khusus RS Ar Bunda kemaren sempat tutup, kemudian kita buka lagi karena ingin menyelamatkan orang yang cuci darah terlepas itu dari luar daerah," katanya.

Namun, meskipun buka tim medis harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), Pemkot juga sudah memberikan bantuan 200 APD untuk persiapan tenaga medis disana.

"Supaya mereka tidak was-was makanya tempat cuci darahnya buka lagi, karena banyak yang mau diselamatkan bukan hanya satu orang, ini yang harus kita fahami bersama," terangnya.

Ia mengatakan, sejak awal sudah mengatakan jika Lubuklinggau sangat rentan dan Pemkot sudah bersiap melakukan penanganan, karena kemungkinan apa pun bisa terjadi.

"Tidak ada bandara juga kena, yang harus kita perhatikan adalah bagaimana kita menanganinya," ujarnya.

Kemudian, Ia juga menyampaikan jika 43 orang yang dikarantina di rumah Sehat Silampari kemarin semuanya sudah dilakukan swab test dan kondisinya saat dalam keadaan baik dan sehat.

"Menurut hasil rapid test 11 orang positif dan sekarang masih menunggu Swab Test. lalu dirumah sakit lainnya juga ada termasuk dari kabupaten tetangga, namun itu kewenangan mereka menyampaikannya," paparnya. (joy)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved