Berita PALI

Ingin Lihat Alquran Daun Lontar Diperkirakan Dibuat Abad ke-12 Tersimpan dan Dirawat Warga PALI

Ayat-ayat Alquran di daun lontar ini diukir sedemikian rupa berjumlah 30 Juz lengkap, sebanyak 46 lembar Daun Lontar terdiri dari 92 halaman.

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/RESHA
Marwani Udjang (pakai peci) warga PALI memperlihatkan Alquran terbuat dari Daun Lontar yang dititipkan kepadanya untuk dirawat. 

SRIPOKU.COM, PALI - Alquran terbuat dari Daun Lontar dengan seni ukiran disertai tulisan huruf arab seperti tinta tetap terawat dan dijaga oleh Marwani Udjang (60) warga Jalan Merdeka Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Alquran dari Daun Lontar ini berukuran sekira panjang 1 meter dengan lebar 60 cm dengan halaman depan terbuat dari kulit.

Ayat-ayat Alquran di daun lontar ini diukir sedemikian rupa berjumlah 30 Juz lengkap, sebanyak 46 lembar Daun Lontar terdiri dari 92 halaman.

Pada bagian tengah dan ujung tiap halaman pun diberikan jahitan tangan dari benang wol.

Selain ada Alquran dari daun Lontar, ia juga dititipkan untuk merawat Alquran yang terbuat dari kertas meski ukurannya tak begitu besar.

Alquran dari daun Lontar ini belum diketahui secara pasti sejarah kapan dibuatnya.

Hanya saja, diperkirakan pada Abad ke-12 sebelum adanya media dari kertas.

"Intinya, pesannya itu sampaikan ajaran Quran. Kita sikapi ini adalah simbolis untuk diajarkan kepada generasi muda." ungkap Marwani Udjang (60), Kamis (23/4/2020).

Delapan Tenaga Medis di RSUD dr HM Rabain Muaraenim Dipindahkan ke Rumah Sehat dan Jalani Karantina

Polda Sumsel Gelar Operasi Ketupat Musi 2020 Mulai Besok hingga 37 Hari ke Depan, Ini Sasarannya

Katim Buser Polres Prabumulih Dikepung, Diserang dan Pistol Direbut saat Ringkus Pembongkar Rumah

Menurut Marwani, dirinya adalah generasi ketiga (3) yang merawat Alquran dari Daun Lontar itu.

Dimana, ia menceritakan saat dirinya dan beberapa kerabat lain bersilahturahmi ke tempat guru pengajiannya di Jakarta pada Tahun 2012.

Kemudian setelah pulang dirinya diminta untuk merawat dan menjaga Alquran Daun Lontar.

"Kalau History (cerita) dari guru saya, beliau juga secara tak terduga, tiba-tiba ada Alquran dari Daun Lontar ini didepan rumahnya. Kemudian dirawat dan diberikan kepada saya saat pulang," jelasnya.

Terkait cara merawat Alquran Daun Lontar ini, jelas Marwani tak ada seperti ritual khusus.

"Merawatnya sebulan atau dua bulan sekali kita jemur dan di kuas. Cara bukanya tiap halaman pun harus hati-hati karena takut rentan sobek," ujarnya.

Pesannya pada dasarnya Quran adalah petunjuk untuk manusia.

"Ini adalah Sebuah karya benda bersejarah menunjukkan benda semacam ini, bahwa orang zaman dulu dengan segala batasan, mereka bisa menyampaikan ajaran Quran, sehingga pesan yang ingin disampaikan itu bisa sampai dan diterapkan kepada masyarakat," katanya.(cr2)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved