Virus Corona di Sumsel
Dijemput Paksa,Pemilik Toko di Pasar 16 Ilir Palembang Bersedia Diisolasi, Baru Pulang dari Malaysia
Setelah dilakukan upaya paksa oleh tim kesehatan dan petugas, pemilik toko di Pasar 16 Ilir Palembang akhirnya mau melakukan isolasi mandiri.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Setelah dilakukan upaya paksa oleh tim kesehatan dan petugas, pemilik toko di Pasar 16 Ilir Palembang akhirnya mau melakukan isolasi mandiri.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Sumsel, Yusri menyebutkan pemilik toko tersebut baru kembali dari negara terjangkit, Malaysia.
Namun yang bersangkutan enggan melakukan proses karantina mandiri selama 14 hari karena mengaku sehat.
"Dia (pemilik toko) pulang dari Malaysia. Mestinya pulang dari Malaysia, luar negeri, bahkan dari Palembang saja harus karantina mandiri. Dia ini belum karantina langsung membuka toko. Jadi, ada laporan dari masyarakat kepada petugas sehingga dia dijemput paksa," ujarnya, Selasa (22/4/2020).
Yusri mengimbau masyarakat agar mengikuti aturan pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona salah satunya dengan menjalankan karantina mandiri jika pulang dari wilayah terjangkit Covid-19.
Menurut Yusri, jika seseorang yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan resmi dari pemerintah maka para petugas melakukan penjemputan paksa demi mencegah seseorang dapat terinfeksi virus Covid-19.
"Upaya paksa ini untuk menyadarkan dia. Dia akhirnya mau untuk melaksanakan yang kita anjurkan (karantina mandiri)," jelas Yusri.
Menurut Camat Ilir Timur I, Esman Faridy,
pemilik toko pun telah diperiksa kesehatannya di Puskesmas Dempo dan dinyatakan sehat. Merasa tak memiliki gejala pemilik toko ini langsung menjalankan usahanya.
Dari pihak petugas kesehatan telah meminta kepada pemilik toko untuk lakukan karantina mandiri di rumah meskipun setelah kembali dari Negeri Jiran dia tak memiliki gejala apapun.
"Dia termasuk orang tanpa gejala (OTG) dan petugas kesehatan dari Puskesmas terus lakukan pemantauan kesehatannya dengan komunikasi lewat WhatsApp dan telepon. Sebenarnya video yang beredar itu video lama, video beberapa hari lalu. Tapi saat ini dia sudah mau jalankan karantina mandiri." ujar Esman