Ramadan 2020
Dihantui Rasa Takut Wabah Corona, Masyarakat Serbu Pasar Kuto dan Pasar 16 Belanja Kebutuhan Puasa
Aktivitas belanja di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Kuto, Palimo, Pasar 16 Ilir, Pasae Plaju dan sejumlah pasar tradisional lainnya padat.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meski saat ini pemerintah mengimbau warga untuk melakukan physical distancing atau mengurangi kontak fisik, namun warga kota Palembang tetap menyerbu pasar guna berbelanja kebutuhan persiapan bulan suci Ramadan Kamis (23/4/2020).
Aktivitas belanja di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Kuto, Palimo, Pasar 16 Ilir, Pasae Plaju dan sejumlah pasar tradisional lainnya begitu padat.
Padatnya sejumlah pasar tradisional jelang bulan puasa ini berbanding terbalik dengan kondisi pasar sebelumnya yang sepi pembeli, lantaran warga takut terpapar Virus Corona.
• Inilah Resep Bacem Daging, Cocok Jadi Stok Menu di Bulan Ramadan, Manis dan Gurihnya Pasti Disuka
Saking ramainya para pembeli, membuat sejumlah jalan di pasar tradisional dari pagi hingga siang menjadi padat merayap.
Namun, mirisnya baik para pedagang dan pembeli tak semuanya mendengarkan imbauan keluar rumah memakai masker.
Tak sedikit para pembeli yang umumnya didominasi para ibu-ibu terlihat tidak menggunakan masker melakukan transaksi belanja ditengah wabah Covid-19.
Marni, salah seorang pembeli di Pasar Kuto Palembang, mengaku ia terpaksa berbelanja ke pasar tradisional berkerumun dengan banyak orang demi memenuhi kebutuhan makanan dalam menyambut bulan suci ramadan tahun 2020.
"Mau gimana lagi terpaksa keluar rumah. Kalau kita duduk di rumah saja tak bisa makan karena tak ada stok makanan masuk bulan puasa," ujarnya.
Farida, salah seorang pembeli lainnya mengaku cukup sedikit khawatir berada di kerumunan ratusan orang di pasar tradisional ditengah kondisi pandemi Covid-19.
• PLN UIW S2JB Serahkan Bantuan untuk Wartawan
Namun, karena keadaan mendesak untuk memenuhi kebutuhan belanja di rumah ia terpaksa berdesakan belanja kebutuhan bulan puasa.
"Sebenarnya bisa saja belanja online, tapi tidak puas kalau dibandingkan belanja langsung ke pasar. Lagipula saya keluar pakai masker dan bawa hand sanitizer untuk antisipasi" jelasnya.
Puasa Ramadan yang diprediksi akan berlangsung pada Jumat (24/2/2020), menjadi momen keberuntungan bagi pedagang.
Pasalnya, selama masa Pandemi Covid-19 banyak pembeli di rumah aja dan tak berbelanja ke pasar.
Hartati, seorang pedagang di Pasar 16 Ilir Palembang menyebut sejak hebohnya Virus Corona dalam satu pekan terakhir dirinya hanya untung Rp25 ribu per hari dari berjualan cabai dan bawang.
Padahal sebelum kasus Virus Corona terjadi di Palembang, dirinya bisa mengantongi uang hingga ratusan ribu dari keuntungan berjualan.
"Alhamdulillah menjelang bulan Ramadan ini kembali normal seperti biasanya walaupun sebelumnya sempat rugi karena adanya wabah Corona," ungkapnya.