CERITA Ucapan Bu Tien Sebelum Wafat Ini Jadi Bukti Kekuasaan Soeharto Bakal Berakhir, tak Dipercaya!

Mien Sugandhi menyampaikan pesan itu kepada orang yang dimaksud, tetapi orang itu tak percaya. April 1996 Ny. Tien benar-benar pergi untuk selama-lam

Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
IST
soeharto dan ibu Tien 

Berikut tujuh fakta yang dirangkum Sripoku.com dari TribunWow.com melalui unggahan kanal YouTube Lagi Rame, dari kebiasaan makan hingga penyamaran (blusukan) yang fenomenal.

 

1. Pantang makan di restoran atau minta dijamu pejabat

Soeharto yang melakukan blusukan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur tak pernah makan di restoran. Ia membawa rombongan kecil untuk memasak sendiri dan bawa beras dari Jakarta.

2. Dibekali Bu Tien dengan sambal teri dan kering tempe

Selain rombongan yang memasakkan makanan untuk Soeharto, ia juga dibawakan bekal dari Tien Soeharto atau sering dikenal dengan sebutan Bu Tien. Bekalnya adalah sambal teri dan kering tempe.

3. Kondisi blusukan sangat memprihatinkan tapi Soeharto menikmatinya

Saat itu kondisi Indonesia sedang terpuruk maka dalam perjalanan Soeharto sering menemukan kondisi yang memprihatinkan.

Menurut penuturan Jenderal Purnawirawan Tri Sutrisno mantan ajudan yang kemudian menjadi Wakil Presiden Soeharto melalui buku 'Soeharto The Untold Stories' terbitan Gramedia menjelaskan tentang hal ini.

Kondisi saat blusukan sangat memprihatinkan, Tri heran kenapa seorang presiden kok nerimo saja. Bahkan Soeharto terlihat senang blusukan.

"Saya melihat pak Harto menikmati perjalanan keliling desa itu," kata Tri Sutrisno dalam buku tersebut.

4. Mengorek informasi dari petani

Tahun 1965 inflasi capai 500 persen harga beras naik 900 persen defisit anggaran belanja mencapai 300 persen dari pemasukannegara indonesia di ambang kebangkrutan.

Setelah dilantik jadi pejabat presiden 1967 Soeharto keliling daerah dan kumpulkan informasi dari petani.

Soeharto sadar petani dan swasembada pangan menjadi kunci untuk perbaiki perekonomian Indonesia.

Dari berkeliling Soeharto tahu apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi pangan.

Ini cikal bakal Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun.

Tahun 1969 hingga 1974 pembangunan fokus pada pertanian dan industri yang mendukungnya.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved