Virus Corona di Sumsel
Dampak Virus Corona di Sumsel, Jumlah Penumpang via Bandara SMB II Palembang Turun Hingga 93 Persen
Per satu minggu terakhir jumlah penumpang di Bandara SMB II Palembang yang berangkat dan datang tidak lebih dari angka 1.500 penumpang.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jumlah pemudik yang datang ke Palembang sepanjang bulan April di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, menurun hingga 93 persen.
General Manager SMB II Palembang, Fahroji mengatakan per satu minggu terakhir jumlah penumpang di Bandara SMB II Palembang yang berangkat dan datang tidak lebih dari angka 1.500 penumpang.
Bahkan pernah menyentuh angka sejumlah 679 orang saja pada Selasa (07/04/2020) lalu.
Hal ini sangat jauh dari angka jumlah penumpang tahun 2019 lalu yang pernah mengangkut penumpang hingga 12.000 orang.
• Tambahan 30 Kasus Covid-19 di Sumsel Didominasi Palembang, Muaraenim Masuk Daftar
• Video: Palembang Zona Merah, Tuna Wisma yang Masih Terlihat di Jalan Kolonel H Barlian Dibubarkan
Sedangkan per kemarin, Jumat (17/04/2020) jumlah penumpang yang datang sejumlah 773 orang dan berangkat 619 orang.
Angka tersebut sedikit lebih baik dari hari sebelumnya, yang mana kedatangan sejumlah 587 orang dan keberangkatan sebanyak 378 orang.
“Sedangkan jika ditinjau dari jumlah maskapai penerbangan, jumlahnya juga ikut menurun seiring dengan berkurangnya penumpang,” ujarnya saat diwawancarai melalui whatsapp, Sabtu (18/04/2020).
Seperti terjadi kemarin, penerbangan yang berangkat dan datang, masing-masing hanya ada 12 penerbangan, dengan jumlah kumulatif 24 maskapai, menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 86 penerbang pada hari itu.
Penurunan tersebut juga disampaikan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palembang, Nur Purwoko Widodo, menurutnya penurunan tersebut jauh sekali dari sebelum merebaknya Covid-19.
"Jauh sekali penurunan penumpang di SMB II, kemarin hanya ada 12 flight yang datang," ujarnya.
Selain itu, sejalan dengan penetapan Kota Palembang sebagai Zona Merah dengan kasus transmisi lokal terbanyak, meningkatkan pemeriksaan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat sudah seharusnya dilakukan.
• Warga Perumahan di Ogan Ilir Resah, Ada 55 Pekerja dari Zona Merah Datang tanpa SOP Covid-19
• Wakapolda Sumsel Ingatkan Pendistribusian Makanan di Dapur Umum Harus Tepat Sasaran dan Jaga Jarak
Selama ini, pengawasan di pintu masuk, baik di bandara maupun pelabuhan, sudah ditingkatkan sejak WHO menyatakan Covid-19 sebagai Public health emergency of internasional concern (PHEIC) di akhir Bulan Januari lalu.
Sejak saat itu, pihak KKP Palembang tidak pernah menurunkan tingkat pemeriksaan kesehatan, dan akan terus berlangsung hingga WHO menyatakan wabah Covid-19 berakhir.
Selain itu, menurutnya pemeriksaan kesehatan dapat ditingkatkan dengan adanya Rapid Diagnostic Test (RDT) dan Swab langsung ketika pintu masuk pelabuhan dan bandara.