Virus Corona di Sumsel
Uji Kepastian Corona, Sudah Lakukan Rapid Test tapi Mengapa Masih Harus Tunggu Swab Test?
Pemerintah Indonesia kini memiliki alat bernama Rapid Test dalam penanggulangan wabah Virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah Indonesia kini memiliki alat bernama Rapid Test dalam penanggulangan wabah Virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Alat ini disebut bisa memeriksakan beberapa Orang Dalam Pemantauan (ODP) sekaligus sehingga hasilnya bisa dengan cepat diketahui.
Akan tetapi, meski hasil Rapid Test nantinya sudah keluar, ternyata pemeriksaan untuk memastikan seseorang terjangkit Virus Corona atau tidak belumlah usai.
• Jumlah Korbannya Melonjak, Iran Bersikeras Menuduh Pandemi Covid-19 Sebagai Perang Biologis Musuh
Seperti yang sudah diketahui, alat Rapid Test belum lama ini digunakan kepada seorang santri yang baru saja pulang ke Palembang dari pondok pesantren Gontor.
Santri berusia belasan tahun ini lalu diujikan dengan alat Rapid Test lantaran ia pulang dari provinsi yang sudah dikategorikan Zona Merah untuk kasus Virus Corona.
Ia tidak sendiri, melainkan datang bersama sejumlah santri yang lain dari tempat yang sama.
Lalu, rombongan santri ini diperiksa kondisi medisnya hingga akhirnya seorang santri dianggap memiliki gejala mendekati Covid-19.
Lantas, dilakukanlah pemeriksaan menggunakan Rapid Test dan hasilnya positif.
Meski demikian, tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 di Sumsel belum menjadikan hasil tes tersebut sebagai hasil akhir.
Hal yang sama juga diterapkan pada Walikota Prabumulih, Ridho Yahya.
Belum lama ini, orang nomor satu di kota yang sudah ditetapkan Zona Merah akan wabah Covid-19 tersebut menjalani pemeriksaan menggunakan rapid test.
• Inilah 4 Zodiak Beruntung Pekan Ini 12-20 April 2020: Pisces akan Bertemu Orang yang Menguntungkan
Jika santri tadi hasilnya positif, maka Ridho memperlihatkan hasil yang berlawanan dengan cara pemeriksaan yang sama.
Meski demikian, Ridho secara terang-terangan dirinya masih menunggu hasil tes selanjutnya untuk memastikan positif atau negatif terjangkit Corona.
Baik santri maupun Ridho, petugas masih melakukan pemeriksaan yang namanya tes PCR.
Lantas, mengapa ini masih harus dilakukan?
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri, menjelaskan status pasien dengan hasil Rapid Test belum bisa dikatakan sebagai kesimpulan, entah itu hasilnya positif Covid-19 atau negatif.
Selain itu, statusnya jika tidak ada Pneumonia dan hanya demam saja maka pasien hanya akan ditetapkan sebagai Orang dalam Pemantauan (ODP) serta akan dilanjutkan dengan tes labor PCR.
"Rapid positif belum tentu hasil PCR positif, karena rapid itu periksa respon antibodi terhadap infeksi dan tidak spesifik terhadap penyakit infeksi tertentu sehingga bisa saja positif oleh infeksi selain Virus Corona," jelas Yusri.
