Banting Telepon karena Tak Suka Suami Masih Komunikasi dengan Istri Muda, Perempuan Ini Ditampar
Dengan wajah yang sedih dan masih trauma, seorang perempuan berhijab datang ke SPKT Polrestabes Palembang Rabu (8/4/2020).
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dengan wajah yang sedih dan masih trauma, seorang perempuan berhijab datang ke SPKT Polrestabes Palembang Rabu (8/4/2020).
Perempuan bertubuh langsing dengan kulit kecokelatan ini membuat laporan atas tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menurutnya sudah dilakukan oleh sang suami.
Dikatakannya kepada petugas SPKT Polrestabes Palembang, pemasalahan ini bermula ketika suaminya menikah lagi tanpa sepengetahun dirinya.
Awalnya saat suaminya sedang berada di rumah bersama dengan dirinya, tiba-tiba istri keduanya menelpon untuk menyuruh suaminya ini pulang ke rumah istri keduanya tersebut.
• Video: Betah di Ruang Isolasi,Pasien Positif Corona ini Tertawa Dinyatakan Sembuh, Ngaku Doyan Makan
"Saya tidak suka kenapa tiba-tiba istri keduanya itu menelpon suami saya dan meminta suami saya ini ke rumahnya.
Padahal suami saya sedang berada di rumah bersama saya, saat itu saya langsung membanting ponsel suami saya ini, entah kenapa tiba-tiba suami saya marah dan langsung menampar saya pada saat kejadian," kata perempuan berusia 28 tahun ini kepada petugas.
Lebih lanjut dirinya mengatakan kalau suaminya ini sering melakukan kekerasan terhadap dirinya bahkan sering menampar dirinya belasan kali.
"Saya baru mengetahui kalau suami saya ini menikah dengan perempuan itu baru satu bulan ini, dan suami saya berjanji akan menceraikan perempuan itu dan meminta waktu.
Namun sampai dengan hari ini suami saya belum menepati janjinya bahkan sering menganiaya saya entah sudah berapa kali," kata perempuan yang tinggal di wilayah Kecamatan IT I Palembang ini.
Diketahui, selama menikah dengan suami yang ia laporkan, perempuan ini sudah memiliki tiga anak yang masih sekolah.
• Per 12 April, Naik LRT Palembang Wajib Pakai Masker Atau Ditolak Jadi Penumpang, Uang Tiket?
"Yang membuat saya tambah pusing, sekarang bagaimana saya harus menghidupi ketiga anak saya sendiri kalau suami saya ini pergi dengan wanita tersebut," katanya.
Korban trauma dan sampai dengan hari ini masih mengingat kekerasan yang dilakukan suaminya terhadap dirinya.
Kemudian dirinya mengatakan kalau selama ini dirinya tidak mengenal wanita tersebut dan wanita itu tinggal dimana.
Akibat sering dianiaya dan dirinya tidak mendapat kepastian kapan suaminya akan menceraikan istri keduanya tersebut lantas korban melorkan suaminya kepada pihak kepolisian.
"Saya sudah tidak tahan pak karena terus dianiaya suami saya ini, bahkan akibat dianiayanya pada waktu itu suami saya ini mendorong saya sampai sampai kening saya terkena sudut kayu kursi rumah kami, bukan hanya itu saya juga ditampar dan rambut saya ditariknya," tutupnya.