Sering Makan Junk Food? Waspadai 13 Penyakit Berikut akan Mengintai: seperti Merusak Daya Ingat
Junk food berbeda dengan fast food. "Junk" dalam Bahasa Inggris memiliki arti sesuatu yang terkait dengan sampah.
3. Memicu depresi
Mengonsumsi makanan cepat saji mengubah aktivitas kimia otak, yang dapat menyebabkan gejala penarikan yang melibatkan ketidakmampuan untuk mengatasi stres.
Kondisi ini membuat seseorang mengalami depresi.
Sebuah penelitian menemukan, orang yang mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan lebih berisiko lebih mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan cepat saji lebih sedikit.
4. Meningkatkan risiko kanker
Hasil penelitian menemukan bahwa makan makanan cepat saji seperti falafel, keripik kentang dan keripik jagung dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.
Studi yang sama juga mengatakan, makan hingga lebih dari lima porsi kentang goreng per minggu atau dua hingga tiga porsi sandwich ayam per minggu juga meningkatkan risiko kanker serupa.
5. Mengganggu pencernaan
Junk food menyebabkan masalah pencernaan seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) dan irritable bowel syndrome (IBS).
Junk food juga menyebabkan masalah pencernaan lainnya, seperti sembelit dan kembung.
Alasannya, makanan cepat saji ini kaya akan sodium yang memungkinkan penumpukan retensi air di perut, sehingga membuat kita merasa kembung.
6. Menambah berat badan
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Preventive Medicine and Hygiene menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan risiko obesitas pada sekelompok siswa.
Selama penelitian, 67,4 persen perempuan dan 80,7 persen laki-laki mengonsumsi satu jenis makanan cepat saji, termasuk sandwich, pizza dan ayam goreng.
Hasil penelitian menunjukkan, prevalensi obesitas berdasarkan indeks massa tubuh (BMI) dan rasio pinggang-pinggul (WHR) masing-masing adalah 21,3 persen dan 33,2 persen.