Virus Corona
Sambil Teriak tak Takut Mati & Telan Corona, Begini Fakta Anggota DPRD Medan Cekcok dengan Polisi
Video seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah ( DPRD) Medan Edi Saputra cek-cok dengan seorang polisi mendadak viral.
SRIPOKU.COM, MEDAN -- Video seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah ( DPRD) Medan Edi Saputra cek-cok dengan seorang polisi mendadak viral.
Membuat video tersebut viral akibat omongan yang keluar dari anggota DPRD Medan Edi.
Ia menyebut tak takut mati dan akan menelan virus corona.
"Aku anggota DPR tak takut mati aku bang. Dijamin negara aku. Mana virusnya biar kutelan sekarang. Mana Corona itu biar kutelan, mana," katanya kepada salah satu warga, Kamis (2/4/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Setelah ditelusuri, peristiwa tersebut terjadi saat Edi melayat salah satu rekannya, SA, yang meninggal dan berstatus PDP corona di Jalan Air Bersih, Kota Medan, Senin (30/3/2020).
• Takut Corona, Sepasang Pengantin Ijab Kabul dengan Memakai Jas Hujan, Viral di Medsos
• Dua Wanita Cantik Ini Jadi PSK, Tertangkap Basah saat Melayani Pelanggan, Tarifnya Mengejutkan!
Saat itu Edi memprotes karena menganggap prosedur yang dilakukan anggota polisi saat menangani jenazah rekannya salah.
"Tadi pak Kapoltabes sudah menelpon saya. Bukan Abang, cara Abang itu salah.
Nanti Abang kutuntut. Nggak ada prosedurnya begitu," katanya kepada polisi di depannya, dilansir dari Tribunnews.
Dalam video berdurasi 06.33 menit tersebut, setelah memprotes polisi tersebut, Edy segera membalikan badan dan berbicara dengan seorang warga berpakaian coklat dan mengenakan peci.
"Posisi berdiri pun bisa mati. Kalau mati bang, kan aku yang mati. Anggota DPR aku bang, nggak takut aku mati. Kutelan pun virus itu," katanya.
Seperti diketahui, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, dr. Aris Yudhariansyah, mengatakan, satu berstarus PDP meninggal dunia setelah sempat dirawat di Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Madani Medan, Senin (30/3/2020).
Informasi yang dihimpun, PDP tersebut berjenis kelamin laki-laki dan meninggal sekitar pukul 06.00 WIB.
"Yang pasti pada saat masuk ke dalam UGD, berdasarkan pemeriksaan dokter yang ada di situ, dia ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan," katanya saat dihubungi melalui telepon pada Senin (30/3/2020) sore.
Namun demikian, untuk mendiagnosa positif atau negatif belum dilakukan.
Dalam hal ini, pihaknya menerima laporan berdasarkan dokter rumah sakit yang menerimanya pertama kali.