Berita Muba

Manajemen Muba Babel United Berikan Gaji Pemain Full Maret, Bulan April Seterusnya Masih Dikaji

Manajemen Muba Babel United bakal memberikan gaji pemain, pelatih, ofisial tim sebesar 25 persen dari nilai kontrak.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz
Achmad Haris, Manajer Muba Babel United. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Guna mempertimbangkan kebutuhan jelang bulan puasa dan lebaran, manajemen Muba Babel United bakal memberikan gaji pemain, pelatih, ofisial tim sebesar 25 persen dari nilai kontrak.

Manajer Muba Babel United, Achmad Haris membenarkan telah mendapat informasi Surat Keputusan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bernomor SKEP/48/III/2020 tertanggal 27 Maret 2020 ini menimbang arahan Presiden Jokowi, Maklumat Kapolri, Surat Keputusan BNPB tentang perpanjangan status darurat bencana wabah Virus Corona.

Juga mempertimbangkan masukan dan saran dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), serta klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2.

"Pada saat itu juga kami manajemen atas arahan Bapak Bupati Muba DR. H. Dodi Reza Alex selaku chairman MBU dan Wakil Bupati Muba Beni Hernedi mengambil kebijakan.

Kebijakan kita untuk kelangsungan hidup pemain, pelatih, ofisial kita menyatakan untuk memberikan 25 persen dari nilai kontrak.

Kita mengambil batas maksimal. Karena kita pikirkan mereka mau menghadapi puasa, lebaran. Anak bini mereka kita pikirkan," ungkap Achmad Haris, Minggu (29/3/2020).

Untuk diketahui kata Haris,  bulan Maret tim MBU sudah diberikan gaji full yang diberikan satu hari sebelum hari pertandingan artinya tanggal 14 Maret lalu.

"Dan satu jam setelah kemenangan lawan Persikat Tegal, kita langsung kasihkan bonus. Alhamdulillah Tim Pelatih di bawah kepemimpinan Bambang Nurdiansyah mengapresiasi sampai bilang, Manajemen kayak gini yang kita idamkan," kata Haris menirukan ucapan Banur yang sangat respek dengan manajemen.

Sesuai dengan arahan dari PSSI untuk gaji bulan April dan Mei bakal digaji 25 persen. Dan ini berkemungkinan berlaku sampai 29 Mei.

"Kalau situasional akan diperpanjang sampai kita lihat keputusan PSSI dan PT LIB apabila memang pasti Juli berjalan lagi kompetisi. Kita sampai Juni. Akan tetapi jika ternyata kompetisi dihentikan atau bubar, otomotis dengan sangat terpaksa dan berat hati kita akan mengikuti untuk memutuskan kontrak," tegas Haris.

Bobby Satria dkk saat ini sudah diliburkan dan dipulangkan ke daerah masing-masing pasca pengumuman tersebut.

Awalnya, seluruh punggawa Laskar Ranggonang baru akan diliburkan dan dipulangkan usai tanggal 27 Maret sembari menunggu perkembangan terkini dan balasan korespondensi dari operator Liga 2 2020.

Namun manajemen MBU sendiri menegaskan akan tetap memperhatikan hal-hak dan nasib seluruh pemain di masa libur nantinya.

PT Melia Sehat Sejahtera Berikan Bantuan Melia Propolis untuk Menunjang Kesehatan Dokter

Pemkot Prabumulih Belum Terima Laporan Resmi Warganya Meninggal Akibat Positif Virus Corona

UPDATE Virus Corona di Sumsel - ODP di Ogan Ilir Bertambah, Tim Gugus Depan Tutup Pusat Keramaian

Setelah pengumuman sendiri, manajemen MBU juga langsung bergerak cepat membantu proses kepulangan pemain. Salah satunya adalah Frengky Kogoya, pemain asal Papua.

"Saya berterima kasih sekali kepada manajemen MBU, karena Selasa (24/3/2020) malam saya langsung dibantu ke Palembang untuk pulang ke Jayapura. Saya memang minta izin pulang lebih dahulu karena bandara di Papua terhitung Kamis (25/3/2020) ditutup," bebernya.

Sementara itu, kepala pelatih MBU Bambang Nurdiansyah memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang disiapkan manajemen terhadap seluruh anak asuhnya.

“Saya respek terhadap sikap manajemen yang tetap memberikan perhatian di masa libur nanti dan jika memang kompetisi belum ada kepastian kapan akan bergulir kembali,” jelas mantan pelatih Persija.

Pelatih senior yang juga menjabat sebagai Pembina Asosiasi Pelatih Sepakbola Indonesia (APSI) ini juga mengatakan bahwa opsi meliburkan tim memang harus dilakukan oleh pihaknya saat ini.

"Saat ini sepakbola bukan hal terpenting, kemanusiaan adalah yang terpenting, tetapi pernyataan manajemen yang tetap akan memberikan kompensasi di masa libur akan sangat membantu, karena bagaimanapun kebutuhan di keluarga akan terus berjalan,” pungkasnya.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan bahwa PSSI telah mengeluarkan surat keputusan bahwa kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 dalam status keadaan tertentu darurat bencana Virus Corona – COVID 19.

“Saya selaku Ketua Umum PSSI memutuskan, bahwa PSSI menetapkan bahwa bulan Maret, April, Mei dan Juni adalah status keadaan tertentu darurat bencana terkait penyebaran COVID 19 di Indonesia, maka status ini disebut keadaan kahar atau force majeure,” kata pria yang akrab disapa ‘Iwan Bule’ itu.

Karena itu, jenderal polisi bintang tiga ini melanjutkan, klub peserta Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang disepakati antara klub dan pemain, pelatih serta ofisial atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, Juni 2020 yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja.

“Dengan ini saya memutuskan menunda gelaran kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai dengan 29 Mei 2020. Apabila status keadaan tertentu darurat bencana tidak diperpanjang oleh pemerintah, maka PSSI menginstruksikan PT LIB untuk dapat melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 terhitung mulai 1 Juli 2020,” paparnya.

Namun, apabila pemerintah memperpanjang status darurat bencana setelah 29 Mei dan PSSI memandang belum cukup ideal untuk melanjutkan kompetisi, maka Liga 1 dan Liga 2 musim ini akan dihentikan.

“Hal-hal terkait teknis, termasuk penjadwalan, sistem dan format kompetisi, kewajiban klub pada pihak ketiga, promosi dan degradasi, akan saya atur kemudian pada surat keputusan terpisah,” pungkasnya. (Abdul Hafiz)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved