Drh Jafrizal MM Soal Penyemprotan Disinfektan: Prioritaskan Mobil dari Lampung dan Jawa

Pemerintah baik Kota maupun kabupaten di Sumatera Selatan saat ini terus memerangi Covid-19 dengan sejumlah langkah-langkah, mulai dari mengeluarkan kebijakan social distancing, menyemprotkan disinfektan ke semua fasilitas umum ataupun perkantoran hingga terbaru Walikota Palembang, Harnojoyo meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan seluruh pusat pelayanan di kota pempek ini, menyediakan sterilization chamber atau bilik sterilisasi seperti yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang.

Seberapa efektif upaya penyemprotan disinfektan dan apa saja prosedurnya, berikut wawancara eksklusif dengan Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, drh Jafrizal MM.

Seberapa efektif penyemprotan disinfektan terhadap membunuh virus dan apakah ada jenis disinfektan khusus dan berapa takaran yang benar untuk penyemprotan?

Banyak jenis desinfektan yang meiliki bahan aktif yang berbeda, ada yang aman untuk kita ada yang tidak aman. Maka yang digunakan oleh pemkot Palembang misalnya memiliki bahan aktif benzalkonium chlorida berspektrum luas dan yang relatif aman untuk manusia. 5 CC cairan untuk satu liter

• Apakah ada prosedur khusus dalam penyemprotan ini?
Ya sebelum melakukan desinfeksi ada berapa hal yang perlu kita ketahui:
1. Kandungan bahan aktif dari desinfektan
2. Konsentrasi/ dosis dari desinfektan
3. Sifat dari bahan aktif disenfektan
4. Sasaran yang akan dilakukan desinfeksi
5. Lakukan pengadukan dengan memasukan obat terlebih dahulu, kemudian baru dicampur air.
6. Kemudian perlu membuat alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker dan wearpack sebelum penyemprotan.
7. Semprot tempat yang tinggi terlebih dahulu, semprot tempat yang jauh dari jangkauan dengan berjalan mundur ke belakang.
9. Setelah selesai bersihkan diri

• Apakah benar pemutih pakaian dan pembersih lantai bisa dimodifikasi untuk membunuh virus atau sebagai disinfektan?
Bisa sebagai desinfektan bila dicampur dengan dosis yang benar

• Apakah penyemprotan disinfektan bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat tanpa adanya petugas dari Dinas Kesehatan atau dinas terkait?
Bisa saja dilakukan asal sesuai dengan petunjuk penyemprotan.

• Baru-baru ini Pemkot Palembang melakukan penyemprotan jalan protokol dengan disinfektan, apakah berbahaya atau justru efektif?
Kalau bicara efektif atau tidak saya menilai memang kurang efektif tapi lebih baik dari pada tidak sama sekali melakukan. Efektifnya menurut saya pada fasilitas umum dimana kendaraan dan manusia sering kumpul dan padat.

• Apakah benar penyemprotan disinfektan harus dalam kondisi cuaca panas yang disinyalir bisa memaksimalkan mematikan virus?
Tidak juga panas itu bisa membunuh kuman, disinfektan juga bisa membunuh kuman tapi tidak mesti harus dalam kondisi cuaca panas dilakukan cuaca dingin bisa juga dilakukan.

• Berapa kali frekuensi penyemprotan disinfektan sebaiknya dilakukan?
Kalau daerah pelayanan yang setiap hari maka harus setiap hari tergantung frekwensi penggunaan fasilitas/ ruangan. Dalam istilah adalah "dwell time" waktu membunuhnya desinfektan bisa langsung mati sampai dengan 10 menit tergantung suhu, konsentrasi dan bahan pengganggu seperti misalnya, tanah, lemak atau kotoran

• Apa saran Anda dalam upaya penyemprotan ini bisa efektif?
Saya lebih cenderung penyemprotan pada mobil yang masuk dan berlalu lintas apalagi yang datang dari arah Lampung dan Jawa, termasuk di dalam mobil.