Libur Kompetisi, Gelandang Sriwijaya FC Asal Banjarmasin Ini Akui Tetap Berkeringat Setiap Hari

Libur Kompetisi, Gelandang Sriwijaya FC Asal Banjarmasin Ini Akui Tetap Berkeringat Setiap Hari

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Kendati kompetisi Liga 2 Indonesia dihentikan sementara, tak membuat gelandang serang Sriwijaya FC Agi Pratama ini bermales-malesan di kampung halamannya, tetapi setiap hari tetap dengan rutinitas latihan yang diberikan oleh tim pelatih Sriwijaya FC.

Gelandang serang Sriwijaya FC berasal dari Rawasari, Banjarmasin (Kalimantan Selatan) setiap hari masih menerapkan program latihan seperti yang selama ini diterapkan tim pelatih di Palembang.

"Latihan saya di Banjarmasin selama libur tetap mengikuti jadwal latihan seperti diterapkan coach di sana."

"Misalnya latihannya biasa pagi, saya pun di sini latihan pagi, Minggu off, saya pum off, ikut program latihan di sana jaga kondisi," kata Agi Pratama.

Agi Pratama mengakui, dengan latihan setiap hari di rumah dengan kondisi tubuh berkeringat terus maka hal ini agar tidak terkejut apabila Liga 2 Indonesia mulai lagi.

"Pelatih juga kasih libur, dikasih pulang untuk latihan di daerah masing-masing, itu arahannya tetapi disarankan untuk tetap jaga kondisi dan latihan," kata bapak satu anak bernama Arshaka (6 bulan) buah pernikahannya dengan Ressa Relita yang dipersuntingnya 23 Desember 2018.

Agi Pratama juga bukan menceritakan saat libur yang sedang dilamainya saja tetapi saat pertandingan perdana lalu masih kurang komunikasi dengan peyerang Sriwijaya FC Rudyana jadi sering miskomunikasi, terkadang masih belum memahami tipe-tipe pemain.

• Pulang Kampung Membajak Sawah, Rutinitas Pemain Paling Senior di Persija Ini Saat Liga 1 Berhenti

• Terkena Hamstring, Gelandang Serang Sriwijaya FC Agi Pratama Sempat tak Mau Digantikan

• Berkontribusi Assist Dua Gol Kemenangan Sriwijaya FC Laga Perdana, Hari Habrian Masih Belum Puas

• Sempat Pesan Tiket ke Palembang, Pelatih Teknik Sriwijaya FC Ini Isi Liburan Ngajar Ekskul di Jember

"Saya harus tahu Rudiyana pasti ke sana untuk ambil keputusan masih miskomunikasi biar gak terlalu lama mikir."

"Harus tahu kebiasaan tim kayak Rahel, suka biasa dribling harus tahu karakter teman, tinggal memahami tipe-tipe pemain," kata pesepakbola yang doyan makan capcay dan oper ayam.

Mengenai gol Agi Pratama mengaku tak egois mengejar target cetak gol karena terpenting kemenangan tim.

"Target cetak gol ada. Yang penting buat tim dulu. Mau siapapun cetak gol. Pengen bagus untuk tim dulu. Soal bisa cetak gol pribadi itu bonus buat kita," ujarnya.

Agi mengaku banyak mengambil hikmah dan menjadikan pembelajarannya setiap kali dirinya berpindah klub yang diperkuatnya.

"Banyak pengalaman, banyak pelajaran yang berharga juga di tempat lain. Kita mengoreksi kesalahan kita. Belajar dari situ," kata pria kelahiran Banjarmasin, 17 Maret 1996.