5000an Tim Medis di Italia Terinfeksi Corona, Satu Diantaranya Perempuan Hingga Akhirnya Bunuh Diri

Dari segi psikologis, mereka yang sudah divonis tertular virus ini kemungkinan besar juga mengalami tekanan batin.

Editor: Refly Permana
Ilustrasi bunuh diri 

SRIPOKU.COM - Italia termasuk negara di Eropa yang kasus Virus Coronanya sangat banyak ditemukan.

Bahkan, dari sejumlah informasi di media massa, negara beribu kota Roma ini tercatat sudah ribuan orang meninggal karena Virus Corona.

Termasuk pula dari kalangan tim medis, yang diduga terjangkit Virus Corona saat merawat pasien-pasiennya.

Perwira Polisi Aniaya 3 Bintara Karena Telat Apel, Kapolres Langsung Ditelepon, Ada yang Pingsan!

Virus Corona bukan hanya mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang.

Dari segi psikologis, mereka yang sudah divonis tertular virus ini kemungkinan besar juga mengalami tekanan batin.

Ada kecemasan virus itu menular kepada orang lain, belum lagi kemungkinan dijauhkan dari kehidupan di lingkungan.

Tampaknya, latar belakang itulah yang membuat seorang perawat perempuan di Italia diduga meninggal dunia karena bunuh diri.

Video : Pastikan Tufoksi Gugus Tugas Corona Berjalan, Sekda Muaraenim Mendadak Gelar Rapat

Tekanan berat, stres, hingga depresi memang mampu mendorong seseorang untuk melakukan langkah nekat mengakhiri hidupnya.

Hal itu pula yang terjadi pada diri Daniela Trezzi, seorang perawat berusia 34 tahun yang bekerja menangani Virus Corona di Italia.

Perempuan ini bunuh diri, setelah dinyatakan positif mengidap virus tersebut.

Dikabarkan, Daniela Trezzi takut Virus Corona yang ada pada dirinya telah menginfeksi orang lain.

Ketakutan itulah yang lalu memicu datangnya stres.

Dia amat khawatir bakal menyebarkan virus saat merawat pasien di San Gerardo Hospital di Monza -wilayah Lombardy yang terdampak parah.

Seperti dikutip dari pemberitaan Daily Mail, Daniela Trezzi bekerja di unit perawatan intensif saat berada di bawah karantina pasca didiagnosis dengan Covid-19.

National Federation of Nurses di Italia pun mengungkapkan kecemasan atas kematian Trezzi.

Video: Pedagang Pasar Inpres Muaraenim Resah Beredar Isu Pasar Ditutup Dua Minggu, Ternyata HOAX

Kematian perempuan itu terjadi ketika jumlah korban tewas di negara itu melonjak hingga 743 kematian tambahan, per hari Selasa lalu (24/3/2020).

"Masing-masing dari kita telah memilih profesi ini untuk kebaikan, dan sayangnya juga untuk hal buruk. Kita adalah perawat," demikian pernyataan federasi tersebut.

"Kondisi dan tekanan yang dialami oleh para profesional kami, adalah tanggung jawab kami."

"Episode serupa telah terjadi sepekan lalu di Venesia, dengan alasan mendasar yang sama," masih menurut pernyataan tersebut.

Manajer umum Rumah Sakit San Gerardo, Mario Alparone mengatakan, Trezzi sudah menjalani masa isolasi di rumah, karena sakit sejak 10 Maret, dan -memang, tidak di bawah pengawasan.

Pesan Singkat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk Presiden Jokowi Pasca Ibunya Meninggal

Kini, kasus kematian Trezzi masih dalam penyelidikan.

Sebagai catatan, sekitar 5.760 pekerja perawatan kesehatan telah terinfeksi virus corona, berdasarkan data yang dirilis oleh sebuah lembaga penelitian di Italia.

Jumlah itu sekitar delapan persen dari total kasus di negara tersebut, yang naik menjadi 69.176 per hari Selasa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Seorang Perawat Bunuh Diri karena Terinfeksi Virus Corona"

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved