Ilmuwan Swedia Ungkap Lima Kemungkinan Manusia Idap Hantavirus, Gejala Mirip Virus Corona

hantavirus pertama kali muncul pada 1950-an ketika perang AS-Korea di Korea, tepatnya di sungai Hantan.

Editor: Refly Permana
Net
Belum Reda Virus Corona, China Laporkan Ada Virus Baru, Hati-hati Hewan Pengerat Ini Memakan Korban 

SRIPOKU.COM - Seorang ilmuwan di Swedia, Dr Sumaiya Shaikh, menyatakan dalam kicauannya di Twitter bahwa hantavirus pertama kali muncul pada 1950-an ketika perang AS-Korea di Korea, tepatnya di sungai Hantan.

Penyakit ini menyebar dari tikus dan bisa menulari manusia jika manusia menelan cairan tubuh dari hewan pengerat tersebut.

"Jadi jangan panik, kecuali Anda berniat untuk makan tikus," ujar Dr. Sumaiya.

Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa hantavirus sangat jarang terjadi tapi angka kematiannya cukup tinggi yakni 38 persen.

Gejalanya bisa terjadi sampai delapan minggu. Orang yang mengalami gejala pasti sebelumnya telah terpapar urin segar, kotoran, atau air liur tikus yang terinfeksi.

VIRAL Ceramah Habib Husein bin Hasyim Prediksi Corona, Ungkap Kondisi Akhir Zaman & Ingatkan Hal Ini

Bisa juga karena gigitan tikus yang terinfeksi. Umumnya gejala hantavirus meliputi demam, sakit kepala, batuk dan sesak napas.

Seorang pasien yang pernah mengalami penyakit yang disebabkan hantavirus merasa dadanya seperti diikat pita dengan ketat dan wajahnya seperti ditutupi bantal.

Gejala itu hampir identik dengan gejala Covid-19 yang diidap oleh Benjamin Michael McAdams, seorang politisi AS yang baru-baru ini dikabarkan positif terjangkit Covid-19.

Gejala sakit Covid-19 dikatakan politisi yang merupakan representatif dari Utah itu bagaikan sabuk yang mengikat erat dadanya.

CDC mengabarkan bahwa sindrom paru hantavirus pernah menjadi penyakit yang diberitahukan secara nasional di AS pada 1995.

Ayah Sherina Munaf Bereaksi Lihat Kelakuan Ria Ricis Ditengah Virus Corona: Membahayakan Orang Lain!

Tapi saat itu belum ada kasus yang diketahui menular antar manusia.

Meski begitu, sebuah data dari Jaringan Ilmu Pengetahuan China yang mempopulerkan data komprehensif dari Health Times, dan komite kesehatan kota Lincang, Ningshan menunjukkan seberapa menularnya virus ini.

Ada lima rute utama kemungkinan penularan hantavirus:

Pertama, melalui transmisi pernapasan karena tinja tikus yang terbawa aerosol dapat mengambang di udara dan menginfeksi manusia melalui saluran pernapasan.

Kedua, transmisi melalui saluran pencernaan. Hal ini terjadi jika manusia memakan makanan yang telah terkontaminasi tinja tikus (atau cairan lain dari tubuh tikus yang terinfeksi).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved