Berita Muratara
Keluarga Korban Kecelakaan Sangat Terpukul, Korban adalah Honorer di Dinas Perkim Muratara
Warga Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Karang Jaya ini terlihat masih terpukul karena anak gadisnya dipanggil Sang Khalik (Pencipta)
Keluarga Korban Kecelakaan Sangat Terpukul, Anak Gadis Tewas Mengenaskan
SRIPOKU.COM, MURATARA - Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Zainal Abidin, orangtua dari korban kecelakaan di Jalinsum Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumsel.
Anak perempuan Zainal Abidin, Mimi Yanti (28) meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan, Jumat (20/3/2020), sekitar pukul 11.45 WIB.
Warga Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Muratara ini terlihat masih terpukul karena anak gadisnya dipanggil Sang Khalik (Pencipta)
Mata Zainal Abidin masih terlihat memerah mungkin setelah menangis meratapi kepergian buah hatinya.
"Bapak masih berduka, maaf ya," kata Yan, kakak korban yang mengisyaratkan bahwa keluargannya keberaratan untuk diwawancarai wartawan.
Korban Mimi Yanti sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) tidak jauh dari rumahnya.
Pantauan Tribunsumsel.com di rumah duka masih ramai dikunjungi sanak keluarga dan warga setempat.
Di rumah Zainal Abidin malam ini hingga tujuh hari kedepan menggelar acara yasinan dan tahlilan.
"Iya, kami yasinan dan tahlilan sampai tujuh malam," katanya.
• Kecelakaan Tunggal Mobil Minibus di Jalan Tol KM 4 Palembang-Indralaya Disebabkan Ban Belakang Pecah
• Tiga Pasien PDP di RSMH Negatif Korona, Gubernur HD Imbau Warga Tetap Biasakan Pola Hidup Sehat
• Herman Deru Pastikan Pangan untuk Masyarakat Sumsel Aman Selama Berlangsungnya Virus Corona
Yan menyebutkan, adiknya bekerja sebagai honorer di Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Muratara.
Setiap harinya, korban yang masih gadis itu berangkat kerja menggunakan sepeda motor menempuh perjalanan yang cukup jauh.
"Tidak ada firasat apa-apa sebelumnya, tau-tau ditimpa musibah seperti ini," katanya.
Yan menyayangkan video terkait kecelakaan adiknya itu tersebar luas di media sosial facebook dan grup whatsapp.
"Harusnya paham lah dengan kondisi kami yang mendapat musibah ini. Kami minta tolong jangan disebarluaskan lagi," pintanya.
