Vaksin Corona Ditemukan, 45 Orang Relawan Akan Ikuti Uji Coba Pemberian Vaksin

Sebanyak 45 relawan mendapatkan suntikan vaksin Virus Corona di Amerika Serikat (AS) pada Senin (16/3/2020).

Editor: Yandi Triansyah
shutterstock
Ilustrasi vaksin(shutterstock) 

SRIPOKU.COM -- Sebanyak 45 relawan mendapatkan suntikan vaksin Virus Corona

di Amerika Serikat (AS) pada Senin (16/3/2020).

Pemberian suntikan vaksin tersebut dalam rangka uji coba pertama vaksin Virus Corona.

Para sukarelawan akan diberikan dosis berbeda pada uji coba vaksin ini.

Masing-masing diberikan dua suntikan di lengan secara terpisah dalam 28 hari.

Dilansir dari BBC, vaksin ini mengandung kode genetik yang tidak berbahaya yang disalin dari virus yang menyebabkan penyakit.

Meski begitu, para ahli mengatakan, masih perlu waktu berbulan-bulan untuk membuktikan apakah vaksin ini akan bekerja, baik dalam penelitian maupun orang lain.

Waktu selama itu diperlukan sebagai studi tambahan dari ribuan orang untuk mengetahui apakah vaksin benar-benar melindungi dan tidak membahayakan.

Sebut Ada Wabah Virus Corona, Ahmad Yani Minta Sidang Ditunda Dua Pekan

 

Kendaraan Dinas di Empat Lawang Terjaring Razia, Terungkap Belum Bayar Pajak, Akhirnya Ditilang

Uji coba pertama pada manusia ini didanai oleh Institut Kesehatan Nasional untuk menghindari pemeriksaan yang biasanya dilakukan.

Moderna Therapeutics, perusahaan bioteknologi asal Massachussets di balik vaksin ini, mengklaim bahwa vaksin telah dibuat dengan proses yang telah diuji.

Kemudian Dr John Tregoning, seorang ahli penyakit menular di Imperial College London, Inggris, mengatakan, "Vaksin ini menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya."

"Vaksin ini dibuat dengan standar yang sangat tinggi, menggunakan hal-hal yang kita tahu aman untuk digunakan pada orang-orang, dan mereka yang mengambil bagian dalam uji coba akan sangat dipantau."

"Ya, (pembuatan vaksin) sangat cepat, karena ini adalah perlombaan melawan virus, bukan melawan sesama ilmuwan, dan itu dilakukan untuk kepentingan kemanusiaan," terang Dr Tregoning dikutip dari BBC, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (17/3/2020).

Biasanya vaksin untuk virus, seperti campak, dibuat dari virus yang dilemahkan atau dibunuh.

Namun, vaksin corona berkode mRNA-1273 ini tidak dibuat dari virus yang menyebabkan Covid-19, tetapi dari segmen pendek kode genetik yang disalin dari virus yang dibuat para ilmuwan di laboratorium.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved