RSUD Kayuagung Isolasi 1 Pasien, Sesaknya Sudah Reda

Setelah dilakukan perawatan tadi, sekitar pukul 11.00 WIB, kondisi pasien yang semula demam, sudah menurun dan sesak nafas mulai reda.

Editor: Soegeng Haryadi
tribunsumsel.com/nando
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung, dr T Mirda Zulaikha. 

KAYUAGUNG, SRIPO -- Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung dr. Mirda Zulaikha mengklarifikasi, bahwa ada 1 orang pasien yang datang sekira pukul 07.30 WIB, dengan keluhan demam tinggi dimana riwayat sebelumnya pasien ini baru pulang dari Jakarta untuk membeli alat atau barang keperluan pribadi.

"Saat ini pasien tersebut masih dalam kondisi orang dalam pemantauan (ODP). Terkait kondisi pasien, ada dua pilihan yakni jika ternyata memang dia terbukti adanya dan memang terpapar Covid 19, maka pilihan langsung dilakukan tindakan selanjutnya yaitu pemeriksaan lanjutan berkoordinasi dengan pihak Provinsi Sumatera Selatan," pungkasnya.

Dilanjutkannya, setelah dilakukan perawatan tadi, sekitar pukul 11.00 WIB, kondisi pasien yang semula demam, sudah menurun dan sesak nafas mulai reda.

"Ya walaupun seperti itu tetap harus dilakukan analisa dan pemeriksaan lanjutan, jadi dia masih dalam pemantauan dan ini sudah dilaporkan ke Provinsi," katanya.

"Artinya kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari sana, karena hasil diagnosa kita telah disampaikan ke provinsi," jelasnya.

Disebutkan Mirda, selagi menunggu hasil pemeriksaan terhadap pasien maka untuk saat ini pasien berada dalam perawatan di ruang isolasi sesuai dengan prosedur yang ada.

"Pasien saat ini masih berada di ruang perawatan di ruang isolasi, mungkin sekitar 3 sampai 4 hari baru dapat dipastikan apakah pasien tersebut positif atau tidak terpapar Covid-19," tandasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, Iwan Setiawan menyebutkan bahwa ada tiga tingkatan status yang diberikan oleh tim medis sebelum akhirnya seseorang itu dinyatakan positif covid-19.

"Ada tiga tingkatan yaitu Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan suspect atau terduga," tuturnya kepada Tribunsumsel.com, Senin (16/3/2020).

Dijelaskan lebih lanjut oleh Iwan, orang yang berstatus ODP awalnya menunjukkan gejala sakit dan sebelumnya harus diketahui bahwa orang tersebut sempat bepergian ke daerah episentrum atau melakukan kontak dengan orang diduga positif corona.

"Tindakan awal yang dilakukan kepada ODP yaitu melakukan pemantauan, sehingga penanganan khusus akan cepat dilakukan jika ODP ini menunjukkan gejala-gejala yang mengarah ke Covid-19," jelasnya.

Selanjutnya yaitu tingkat pasien suspect Covid-19, pada tahap ini status diberikan kepada seseorang yang sudah menunjukkan gejala terjangkit corona dan juga diduga kuat sudah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.

"Jika ada gejala dan dugaan kuat bahwa seseorang itu pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19, maka akan dikategorikan sebagai suspect Covid-19," ujarnya.

Dikatakannya, pasien suspect Covid-19 ini nantinya akan diperiksa spesimen secara menyeluruh dengan menggunakan dua metode, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung, dr T Mirda Zulaikha saat dikonfirmasi mengatakan, telah siap sepenuhnya dalam penanganan pasien.

"Insyaallah kami sudah menyiapkan ruang isolasi, seluruh peralatan perlengkapan dan tenaga medis yang diperuntukkan khusus menangani pasien terindikasi Covid-19," ucapnya saat ditemui diruang kerjanya, Senin (16/3/2020) pagi.

Dijelaskannya, ruang isolasi khusus tersebut terdapat 5 ruangan yang seluruhnya berada di RSUD Kayuagung.

"Satu ruangan yang telah seratus persen siap yaitu di IGD sedangkan 4 ruangan lainnya hari ini sedang dilakukan beberapa tahap perbaikan untuk memenuhi standar sesuai ketetapan," katanya.

"Jadi total terdapat 5 ruang khusus untuk menangani pasien terindikasi Covid-19 di RSUD Kayuagung," jelasnya.

Untuk alat perlengkapan sudah sangat cukup, dan stok baju khusus bagi tim medis sudah disiapkan.

"Kami sudah menyediakan 20 baju khusus bagi penanganan pasien, karena baju itu hanya dapat digunakan sekali pakai," ujarnya.

"Jadi saat ini kita sedang melakukan pemesanan kembali baju khusus tersebut," ungkapnya.

Lebih lanjut, untuk tim medis yang disiagakan yaitu 2 tim yang terdiri dari Dokter dan perawat.

"Nantinya 2 tim tersebut akan melakukan penanganan selama 24 jam siang dan malam, dengan sistem shift agar pengobatan dapat berjalan di seluruh ruang isolasi tersebut," tegasnya. (cr12)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved