Iba Lihat Nasib Guru Honor, Komisi IV DPRD Lahat tak Pernah Diam, Disdik Lahat: Sudah Diperhatikan
Kurangnya guru tertutupi dengan hadirnya guru honorer yang rela mengajar dan pengabdi di berbagai daerah pelosok jauh dari akses ke perkotaan.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
SRIPOKU.COM, LAHAT - PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Lahat tahun 2020 ini mengaku masih kekurangan guru hampir di semua sekolah, diperkirakan angkanya mencapai 1.300 orang guru lagi yang dibutuhkan.
Keadaan ini, tertutupi dengan hadirnya guru honorer yang rela mengajar dan pengabdi di berbagai daerah pelosok jauh dari akses ke perkotaan.
Namun sayang, pengabdian yang dilakukan tidak seimbang dengan balasan yang diberikan pemerintah kepada para guru honorer tersebut, sehingga guru honorer jauh dari kata sejahtera.
• Ramalan Bintang Keuangan Sabtu 14 Maret 2020: Gemini Ingin Perubahan, Leo Keberuntungan di Sisimu
Kondisi ini sangat dipahami Widya Ningsih SH MH.
Aanggota Komisi IV DPRD Lahat ini menilai memang keuangan daerah atau daya dukung pemerintah daerah untuk memberikan gaji atau honor yang layak tidak mencukupi.
Namun sebagai wakil rakyat, ia terus memperjuangkan agar guru honor diberikan tempat, paling tidak ada kenaikan honor yang diberikan setiap tahunnya sebagai penghargaan (reward).
Hal itu selalu disampaikan oleh Widya Ningsih saat acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Lahat dengan Dinas Pendidikan.
"Kalau untuk memutuskan segala permasalahan, itu bukan wewenang kami. DPRD selalu mengingatkan, mengupayakan dengan dinas terkait, mengenai masalah yang dirasa oleh guru honorer," ujar Widya Ningsih, saat Reses bersama masyarakat Kecamatan Merapi Area.
Terkait soal guru honorer ini, tiap daerah memiliki permasalahan berbeda.
• Jembatan Senilai Rp 12,81 Miliar Ini Akhirnya Diresmikan, Masyarakat Desa Muara Megang Kini Senang
Untuk di Lahat sendiri, guru honorer memang dinilai membludak, namun saat RDP bersama Dinas Pendidikan Lahat, Lahat saat ini rupanya kekurangan banyak tenaga guru.
"Yang jelas, Komisi IV tidak pernah diam, soal masalah guru honorer ini. Saat kunjungan kerja ke Kementrian, juga dibahas. Kami bakal terus mengupayakan supaya tenaga honorer sejahterah kelak," ujarnya, Jumat (13/3/2020).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lahat, Suhirdin, mengatakan soal kesejahteraan guru honorer terus diperhatikan.
Seperti menambah honor guru honorer melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS red).
"Memang berharap honor guru honorer ditambah, minimal cukup untuk ongkos. Saya lama jadi guru, saya paham betul. Ini yang sedang dipikirkan," kata Suhirdin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/honorkomiai.jpg)